WH, Sigit Dicopot Karena Manipulasi Absensi
SERANG - Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menilai alasan dirinya menonjobkan Kepala Dinas Pemeberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Banten, Sigit Suwitarto, dikarenakan memalsukan finger print. Bahkan, WH juga akan mengevaluasi seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya. “Kalau itu (Sigit) karena kinerjanya rendah. Tanpa lapor, lalu malsuin finger print. Ini soal moral. Masa kepala dinas finger print palsu,” ujar WH saat ditemui usai memimpin rapat gabungan di Aula Bappeda Banten, KP3B, Kota Serang, Selasa (3/7). Tidak berhenti di situ, WH juga mewanti-wanti kepala OPD yang kinerjanya buruk. “Kita akan investigasi di OPD lain, terutama (dinas) yang menyangkut pelayanan,” katanya. Sementara, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy juga menyinggung secara panjang lebar tentang kedisiplinan yang menurutnya banyak yang tidak dipatuhi oleh anak buahnya para ASN Pemprov Banten. Ia mengaku kerap mendapatkan pengaduan dari masyarakat tentang perilaku ASN Pemprov Banten yng tidak disiplin, hingga pengajuan penjatuhan sanksi kepada ASN anak buahnya, dari Badan Kepegawaian Daerah selaku OPD yang berwenang. Teguran terkait kedisiplinan ini tidak hanya disampaikan Andika kepada ASN di posisi staf, secara tegas Andika menyebut bahwa banyak juga para pejabat eselon mulai dari eselon IV, III hingga II yang notabene pemimpin OPD, yang juga banyak berperilaku indisipliner. “Ke depan saya tidak ingin lagi hal-hal seperti ini terus terjadi,” tegasnya saat memimpin Apel di halaman Masjid Raya Al Bantani, KP3B. Secara tegas Andika meminta para pejabat, terutama pejabat eselon II yang merupakan pimpinan OPD justru seharusnya menjadi contoh bagi para bawahannya dalam hal kedisiplinan dan kinerja. Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Sigit Suwitarto dicopot dari jabatannya karena melakukan manipulasi absensi kehadiran.(tb/ang)
Sumber: