DPRD Banten Minta PPDB Diperpanjang

DPRD Banten Minta PPDB Diperpanjang

SERANG - Komisi V DPRD Banten meminta panitia memperpanjang waktu PPDB online 2018. Hal itu dikarenakan adanya keresahan masyarakat yang takut anaknya tidak diterima di sekolah yang dituju. Ketua Komisi V DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan mengatakan, terdapat beberapa faktor yang menbuat resah masyarakat. Pertama, website PPDB yang tidak aktif membuat mereka tidak bisa memantau pergerakan apakah diterima atau tidak di sekolah yang dituju. Kedua, kata Fitron, waktu pendaftaran yang cukup sempit. Oleh karena itu, Komisi V meminta panitia PPDB 2018 di Banten untuk memperpanjang waktu pendaftaran. “Karena kalau tidak diterima, mereka harus pindah ke sekolah dengan grade yang lebih rendah. Sementara, batas pendaftaran tanggal 27, itu kan hari libur. Jadi efektifnya itu tanggal 26 Juni mereka harus cabut berkas dan daftar ke sekolah pilihan kedua,” kata Fitron, saat dihubungi via telepon, Minggu (24/6). “Maka itu saya usulkan untuk diperpanjang. Hal itu supaya masyarakat tidak panik akibat web dan sistem yang eror,” sambungnya. Dia juga menyayangkan jika panitia tidak membuat simulasi sistem secara baik. Bahkan sebelumnya, Fitron langsung mendapatkan laporan jika persiapan PPDB 2018 sudah 100 persen. “PPDB online kan filosofinya memudahkan, mempercepat, efektif dan efisien. Jadi kesimpulannya, kita gagal mencapai target dari biaya yang dihabiskan untuk proses itu (PPDB)," katanya. Ia juga menyoroti down server pada hari pertama. Menurutnya, hal itu tidak akan terjadi jika ada kalkulasi secara matang. “Simulasinya kurang, gagal memprediksi. Tahun kemarin juga karena user menggunakan secara bersama dalam satu waktu. Harusnya dibuat zonasi, server dipartisipasi. Klaster dong berdasakan zona,” ujarnya. Fitron juga menilai, masalah tahun lalu kembali terulang saat ini. “Apa yang bisa kita simpulkan? Gagal kalkulasi, kita kurang siap. Tapi pada prinsipnya semua pasti bisa diatasi. Asalkan masyakarat bersabar saja, dan kita sama-sama benahi dan evaluasi,” ujarnya. Kabid Aptika dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi, Informartika, Statistika dan Persandian (Diskominfotiksandi) Banten Amal Heriawan menilai, terdapat beberapa penyebab sehingga menyebabkan banyaknya masyarakat lebih memilih datang langsung ke sekolah. Pertama, pada saat mendaftar masyarakat terlanjur mengklik jurusan yang memang tidak diinginkan. “Pantauan kami pada Sabtu (23/6), banyak orang tua siswa panik karena saat mendaftar salah klik jurusan. Sehingga banyak yang ke sekolah buat perbaikan," kata Amal. Kedua, lanjut Amal, pada saat mendaftar banyak yang salah mengklik wilayah. “Misalkan harusnya di Kota Tangerang malah jadi Kabupaten Tangerang,” jelasnya. Amal menerangkan, berdasarkan data per tanggal 24 Juni, jumlah pendaftar mencapai 73.201 orang. Sedangkan yang sudah terverifikasi mencapai 34.072. “Alhamdulillah sampai saat ini (PPDB) lancar. Kondisi jaringan cukup stabil, dan insya Allah besok ( hari ini), Senin (25/6), nama-nama yang sudah terverifikasi bisa muncul,” jelasnya. Mengenai passing grade sekolah yang belum muncul, ia meminta masyarakat untuk bersabar. “Yang terpenting sekarang daftar dulu, passing grade akhir baru keluar. Jadi sekarang yang nilai berapa pun masuk dulu, daftar dulu,” ujarnya. Sementara, Titi Suharti, salah seorang orang tua siswa meminta kepada panitia untuk memperpanjang PPDB. “Waktunya sempit. Kemarin saya ngantre di sekolah buat daftar soalnya daftar online nggak bisa-bisa,” katanya. (tb/bha)

Sumber: