7 Hari Tangkap 74 Terduga Teroris
JAKARTA— Selama tujuh hari pascakejadian bom di Surabaya, Densus 88 Antiteror telah melakukan penangkapan terhadap 74 orang terduga teroris di tujuh provinsi. Sebanyak 14 orang diantaranya tewas karena melakukan perlawanan saat dilakukan penangkapan. Jawa Timur menjadi daerah yang paling banyak terjadi penangkapan hingga 31 orang, 4 diantaranya tewas. Lalu, Banten dan Jakarta terdapat 16 orang terduga teroris yang ditangkap, 2 diantaranya tewas. Riau menjadi daerah terbanyak ketiga dengan penangkapan 9 terduga teroris dan 4 diantaranya tewas. Disusul Jawa Barat dengan 8 terduga teroris ditangkap dan 4 diantaranya tewas. Lalu, Sumatera Utara terdapat 6 terduga teroris yang ditangkap dan terakhir Lampung 4 orang terduga teroris. Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan, penangkapan 74 terduga teroris itu terdata hingga Senin (21/5). Saat ini semuanya masih dalam pemeriksaan. “14 terduga teroris meninggal karena melawan petugas,” ungkapnya. Polri memiliki waktu 7 x 24 jam untuk menentukan status dari semua terduga teroris tersebut. Dia menuturkan, nanti akan dipastikan layak atau tidak menjadi tersangka. “Tergantung barang buktinya,” paparnya. Kemarin, penyerangan terhadap anggota polisi kembali terjadi. Orang yang tidak dikenal dengan senjata tajam menyerang dua orang anggota Polsek Maro Sebo, Jambi. Kedua anggota polisi terluka di bagian kepala dan punggung. Pelaku yang sempat melarikan diri telah ditangkap dan menjalani pemeriksaan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Brigjen M. Iqbal menjelaskan, sekitar pukul 14.30 saat berlangsung piket, tiba-tiba orang tidak dikenal masuk membawa senjata tajam jenis parang. “Dia menyerang anggota yang piket secara membabi buta,” tuturnya. Dua anggota Polsek terluka dalam kejadian tersebut. Selanjutnya, pelaku melarikan diri. Pelaku juga melakukan pengrusakan pada kantor Polsek. “Pelaku lalu dikejar oleh sejumlah anggota,” jelasnya. Tidak berapa lama, pelaku bisa ditangkap dan saat ini menjalani pemeriksaan. Sehingga akan diketahui apa motifnya melakukan penyerangan tersebut. “Masih diperiksa ini,” ujarnya. Apakah penyerangan ini terkait dengan kelompok teroris? Dia menuturkan bahwa hingga saat ini belum diketahui apakah terhubung dengan kelompok teroris. “Kita lihat ini, belum jelas,” paparnya. (jpg/bha)
Sumber: