Setop Sebar Foto Korban Bom

Setop Sebar Foto Korban Bom

TANGERANG–Bom memporak-porandakan tiga gereja di Surabaya, kemarin. Sembilan orang tewas dan 40 lainnya mengalami luka-luka. Kota Jakarta dan sekitarnya dinyatakan berstatus siaga satu. Di Tangerang, kepolisian setempat mengerahkan ratusan personel mengamankan seluruh gereja. Kapolres Kota Tangerang Kombes Sabilul Alif mengungkapkan, Polresta Tangerang mengerahkan 500 personelnya mengamankan tiap-tiap gereja yang ada di wilayah hukumnya. “Kita sudah siaga, sudah saya tempatkan personel mengamankan tiap gereja. Satu gereja diamankan dua sampai empat personel,” ujar Sabilul saat dikonfirmasi melalui telepon, kemarin. Sabilul mengatakan, dalam menyikapi peristiwa bom gereja di Surabaya tersebut, ia meminta agar maasyarakat tidak lagi menyebar gambar-gambar korban luka atau tewas dalam peristiwa tersebut. Menurut dia, penyebaran gambar atau video itu akan membuat masyarakat semakin takut dan hal itulah yang diinginkan oleh jaringan pelaku pengeboman. Yakni menciptakan rasa takut di tengah-tengah masyarakat. “Tujuan pelaku teror membuat kita semua ketakutan, karena itu jangan terperangkap tujuan teroris. Kami meminta masyarakat setop menyebar gambar, video atau informasi-informasi yang tidak jelas asal-usulnya,” tuturnya. Dia pun meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak takut untuk beraktivitas pascaledakan di Surabaya. Pusat-pusat keramaian telah diminta untuk meningkatkan pengamanannya. Penjagaan lebih ketat terlihat di Gereja Santo Agustinus Karawaci. Kemarin, gereja ini dijaga polisi, TNI, Satpol PP Kota Kecamatan Cibodas hingga Kelompok Sadar Kamtibmas. Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliantoro mengatakan pascainsiden di Surabaya pengamanan tempat ibadah memang ditingkatkan dibandingkan dengan pengamanan setiap minggunya. Tujuannya, untuk mengantisipasi insiden di Surabaya terjadi di Kota Tangerang. Jika pada hari sebelumnya personel pengamanan tidak dilengkapi senjata, kemarin personel dilengkapi senjata lengkap. “Pengamanan sebenarnya sudah rutin kita lakukan setiap minggunya,” ucapnya. Eliatoro mengatakan khusus pengamanan jemaat Gereja Santo Agustinus Karawaci, Polsek Jatiuwung menerjunkan sebanyak 10 personel dengan tambahan bantuan personel dari TNI sebanyak 6 orang. Tiga orang petugas Satpol PP Kecamatan Cibodas dan sepuluh orang anggota Pokdar mengamankan jamaat saat melaksanakan ibadah. “Ini hanya pengamanan rutin yang ditingkatkan jadi tidak ada prosedur pemeriksaan,” tambahnya. Kemarin, jemaat melangsungkan ibadah secara normal. Untuk antisipasi, pihak gereja telah menyiapkan sebanyak satu unit ambulans yang dapat dipergunakan jika selama proses ibadah terdapat jemaat yang mengalami gangguan kesehatan. Sementara, status siaga satu ibukota ditetapkan Polda Metro Jaya melalui Surat Telegram (STR) yang dikeluarkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis. Di dalam surat bernomor STR/ 817/VI/ PAM 3.3/ 2018 itu tertulis jika status Jakarta dan sekitarnya menjadi siaga satu. Idham meminta kepada seluruh anggota untuk siaga dan siap mengamankan ibu kota hingga wilayah sekitarnya. “Ini sampai dengan waktu yang tidak ditentukan,” kata mantan Kepala Densus 88 tersebut. Surat yang ditandatangani oleh Idham itu dikirimkan juga kepada lima orang yang menjadi tembusan. Diantaranya, Kapolri, Irwasum, Kabaharkam, Asops Kapolri, dan KA Siaga Ops Polda Metro Jaya. Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menegaskan pihaknya tidak akan membiarkan teroris mengancam keamanan ibu kota. “Kami akan lawan. Kami tidak takut teroris,” ungkapnya. “Personel sudah disiagakan,” tambahnya. Dia menjamin, seluruh tempat ibadah di Jakarta dan sekitarnya telah dipantau dan diawasi oleh seluruh personel kepolisian. Penyebaran dan penyiagaan personel pun dilakukan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombespol Indra Jafar. Saat dihubungi Jawa Pos (grup Tangerang Ekspres), dia menyatakan, seluruh gereja yang ada di Jakarta Selatan telah dipantau oleh tim keamanan. “Saya sudah perintahkan ke seluruh Kapolsek di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan untuk jangan lengah,” jelas mantan Wadirlantas Polda Metro Jaya itu. Sementara itu, pantauan koran ini di salah satu gereja di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (GHKBP), Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, peribadahan tampak berlangsung khidmat. Salah seorang petugas keamanan gereja, Tri Teguh menuturkan bahwa setelah ada ledakan di Surabaya tidak terlihat jemaah di GHKBP berkurang. Semua tetap tenang untuk beribadah. “Puji Tuhan tidak ada jamaah yang tampak gelisah begitu. Semua aman. Dan, ibadah hari Minggu ini berjalan lancar dan aman,” tutur Tri saat ditemui di depan gereja. Di GHKBP, Tri menyebutkan, ada tiga waktu peribadahan bagi para jemaah di gereja. Diantaranya, pukul 07.30, 10.30, dan 18.00. Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk ibadah pukul 07.30 dan 10.30 ada sekitar 350 jemaah. Lalu untuk pukul 18.00 ada 250 jemaah. “Tadi pas pukul 07.30 ada polisi yang riwa-riwi mantau gereja,” imbuhnya. (mg-14/mg-06/jpg/bha)

Sumber: