Penanganan Gepeng Harus Intensif
SERANG – Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM) meminta kepada Dinas sosial (Dinsos) Kota Serang agar penanganan gelandangan dan pengemis (Gepeng) dan anak jalanan (Anjal) tidak di bulan Ramdhan saja, akan tetapi di bulan-bulan biasa juga harus ditangani. "Gepeng dan anjal ini harus diarahkan apa yang jadi masalah, dan diberikan solusi. Jangan hanya disaat menjelang ramadhan saja dilakukan razia dan dibina, tapi di bulan biasa juga harus terus dilakukan. Momen ramadhan hanya satu bulan doang," kata Enting Abdul Karim, Ketua GPSM, pada acara Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial, yang di lakukan Dinsos Kota Serang, di salah satu gedung di Kota Serang, Senin (7/5). Dijelaskan Enting, sehingga mentalitas mereka (gepeng dan anjal) ini bisa berubah tidak lagi turun ke jalan untuk meminta-minta. Selama ini yang menjadi kelemahan pemerintah kadang memberikan usaha yang tak sesuai keahlian dan keinginan mereka. Yang harus dilakukan pemerintah dibina pembinaan skills, dan pelatihan yang diberikan harus ada tindaklanjutnya, karena kalau tak ada tindaklanjut pasti turun lagi. Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial, Heli Priatna menambahkan jumlah yang mengikuti pembinaan ini ada 40 orang, 35 gepeng dan anjal, 5 lagi koordinator satgas. Dimana gepeng dan anjal ini berasal penjaringan di setiap lampu merah. Paling banyak dari lampu merah Ciceri dan Cijawa. Adapun pelatihan yang akan diberikan di Bekasi atau Rangkas, yakni ada pendidikan las, montir motor atau mobil, menjahit, sablon dan servis handphone. Tinggal kemauan gepeng saja. “Jadi kami juga sudah memberikan pelatihan sesuai keinginan mereka,” katanya. Pembinaan ini katanya, akan dilakukan selama 6 bulan, dan setelah selesai nanti akan diberikan peralatan sesuai dengan keahlian saat mengikuti pendidikan. Dimana sampai saat ini, baru 7 yang siap dikirim, 5 ke Bekasi dan 3 ke Rangkas untuk mengikuti pelatihan. “Tapi kami ada kesulitan, karena anak pengamen tak miliki KTP, sedangkan, syarat ikut pelatihan itu harus punya KTP dan KK,” katanya, seraya menyebutkan, jumlah gepeng di Kota Serang ada 170 orang, dan paling banyak dari Sukawana 97 pengemis. Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Serang Mustofa mengatakan, kegiatan ini pembinaan hasil penjaringan dari bulan Februari. “Setelah dibina, kami akan kirim ke Balai pemulihan di Rangkas dan Panti Sosial Binakarya di Bekasi milik Kemensos,” katanya. Iyon Haekal salah satu pengamen yang ikut pembinaan mengaku, ia mengamen terpaksa karena ingin membiayai adiknya sekolah. Dengan adanya kegiatan ini dirinya senang, dan akan ikut pelatihan selama 6 bulan. “Saya akan ikut pelatihan montir mas,” kata Iyon yang mengamen sejak tahun 2007 itu. (and/ang)
Sumber: