10 Menit Bacakan Buku kepada Anak
SERANG - Pemkab Serang meluncurkan Gerakan Nasional Orangtua Membaca Buku (Gernas Baku) di Pendopo Bupati Serang seusai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tingkat Kabupaten Serang Tahun 2018 di halaman Kantor Bupati Serang, Senin (7/5).Gerakan itu dilakukan sebagai amanat dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan. "Pendidikan keluarga itu harus dalam bentuk yang riil di antaranya adalah dengan bagaimana mendekatkan, lebih mendekatkan antara anak dengan orangtuanya dalam bentuk membacakan buku," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya saat ditemui Tangerang Ekspres seusai acara Launching Gernas Baku. Asep berharap orangtua bisa meluangkan waktu 10 menit per hari untuk membacakan buku kepada anaknya sehingga tak ada alasan lagi anak tidak terkendali untuk hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan potensi kepribadiannya. Untuk memastikan program itu bisa berjalan, kata Asep, pihaknya akan menindaklanjuti dengan penguatannya melalui lembaga-lembaga pendidikan. Sebab, lembaga-lembaga pendidikan itu baik pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), maupun sekolah menengah pertama (SMP) memiliki keterkaitan antara program yang dilakukan disekolah dengan program yang harus dilaksanakan oleh orangtua yakni dalam ikatan organisasi yang ada di sekolah seperti komite sekolah. "Kita akan kuatkan terus," ujarnya. Berkaitan dengan buku-buku penunjang untuk gerakan itu, kata Asep, khususnya untuk buku-buku cerita harus ada partisipasi lebih banyak lagi dari masyarakat. Akan tetapi untuk buku-buku mata pelajaran itu merupakan kewajiban pemerintah daerah untuk menyiapkannya. "Jadi buku-buku cerita, buku terutama untuk kelas-kelas rendah, orangtua juga diminta ada keterlibatan kelengkapannya," paparnya. Ditanya terkait minat baca di Kabupaten Serang, Asep mengatakan hal itu harus dikuatkan lagi. "Kalau untuk siswa saya pikir tidak terlalu kesulitan tapi tetap harus ada pelibatan dari masyarakat terutama orangtua," ucapnya. Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan gerakan itu dilakukan untuk membangun kedekatan antara orangtua dengan anaknya. "Karena setelah ada rasa kedekatan itu antara putra-putri dengan orangtuanya tentunya sangat mudah untuk orangtua untuk mendidik mereka. jadi tidak perlu dengan suara keras. Kalau mereka sudah ada hubungan emosional dengan anaknya dan di agama kita disebutkan bahwa ibu itu adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya. jadi memang wajib terlibat antara orang tua dalam pembelajaran trehadap anak-anaknya," katanya. Menurut Tatu, berdasarkan hasil suatu survei bahwa anak-anak Indonesia lebih tertarik menonton televisi daripada membaca buku. "Ini PR (pekerjaan rumah) buat kita, padahal kita tahu buku itu kan jendela dunia, dari membaca mereka bisa tahu tentang segalanya. Jadi sangat penting, mudah-mudahan dengan di-launching-nya gerakan nasional orangtua membaca buku ini di Kabupaten Serang khususnya para orangtua dengan sadar untuk senantiasa mendampingi anak-anaknya membacakan buku," ujarnya. (tnt)
Sumber: