Salah Ancaman Buat Ronaldo dan Messi

Salah Ancaman Buat Ronaldo dan Messi

Aksi Mohamed Salah kembali menjadi perbincangan. Di leg kedua semifinal Liga Champions, Rabu (25/4) dini hari kemarin, ia berhasil mencetak dua gol dan mengantarkan Liverpool menang telak atas AS Roma, 5-2. Selangkah lagi Liverpool berada di final. Gol tersebut dibuat Salah menit 35 dan 45. Keduanya lahir lewat proses yang sangat menakjubkan. "Gol pertama yang dicetaknya sangat jenius. Dia sudah beberapa kali melakukannya, tapi kali ini terlihat sangat istimewa. Dia dalam bentuk terbaiknya, dan itu tentu bagus buat kami," ucap pelatih Liverpool, Juergen Klopp. "Untuk menjadi yang terbaik di dunia, Anda harus konsisten tampil bagus dalam jangka waktu yang lama. Dia adalah pemain fantastis dan saya senang bisa memilikinya," tambahnya seperti dikutip dari Sky Sports. Tak hanya Klopp, pujian juga datang dari Steven Gerrard. Menurut legenda Liverpool tersebut, Salah sudah berada dalam jajaran pemain terbaik dunia bersama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. "Sulit membandingkan Salah dengan Ronaldo atau Messi sebab keduanya sudah sangat konsisten selama beberapa tahun terakhir. Tapi menurut saya, Salah sudah menjadi salah satu pemain terbaik di planet ini," ungkap Gerrard. Berkat penampilan gemilangnya, pria kebangsaan Mesir tersebut diberikan gelar pemain terbaik oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Inggris (PFA) untuk musim 2017-2018. Bersama Ronaldo dan Messi, Salah bahkan disebut-sebut sebagai calon kuat peraih Ballon d'Or 2018. "Sangat menyenangkan memiliki dia dalam tim kami. Dia selalu ada dengan gol dan assist yang dilakukannya. Cara dia bermain menjadi ancaman untuk tim lawan. Ini membantu para pemain untuk tampil lebih baik lagi," ujar gelandang Liverpool, Georginio Wijnaldum. "Kalian sudah melihatnya sendiri. Permainannya sungguh luar biasa. Dia sangat fantastis dan mungkin saja hal ini akan berlanjut selama mungkin," kata striker Liverpool, Danny Ings menambahkan. Salah bergabung ke Liverpool setelah dibeli dari AS Roma seharga 36 juta pounds. Musim ini ia sudah mencatatkan 43 gol dari 47 penampilannya di seluruh kompetisi resmi. Liverpool tampil gemilang di leg pertama semifinal Liga Champions. Menghadapi AS Roma di Stadion Anfield, Rabu (25/4) dini hari WIB, Liverpool menang telak 5-2. Dalam laga tersebut, dua gol dicetak Mohamed Salah menit 35 dan 45, serta Roberto Firmino menit 61 dan 68. Satu gol lagi dibuat Sadio Mane saat laga memasuki menit ke-56. Roma hanya bisa membalas melalui Edin Dzeko menit 81 dan Diego Perotti menit 85. Namun pasukan Serigala Italia masih berpeluang lolos ke final sebab leg kedua akan digelar di markas mereka, Stadion Olimpico, Kamis (3/5) mendatang. Untuk mewujudkan ambisinya, Roma wajib menang tiga gol tanpa balas. Hal tersebut kini dianggap tidak mustahil sebab mereka pernah melakukannya ketika membalikkan keadaan aggregat di laga melawan Barcelona. Menanggapi itu, Juergen Klopp mengaku tidak takut. Pelatih Liverpool itu yakin anak didiknya mampu menjaga keunggulan aggregat dan lolos ke partai pamungkas. "Selama 80 menit kami melakukan kinerja yang sempurna. Tapi setelah itu lini belakang kami lengah sehingga keadaannya menjadi 5-2. Tentu saja kami lebih senang jika bisa menang 5-0 atau 5-1. Namun bagaimanapun juga, skor 5-2 ini harus tetap kami syukuri. Selanjutnya kami akan hadapi leg kedua dan bermain secara lebih baik," ucap Klopp yang dimuat di situs resmi UEFA. "Kami masih punya pekerjaan di markas Roma. Tuan rumah pasti akan melakukan segala cara untuk melakukan yang terbaik. Mereka diwajibkan mencetak gol. Ini seperti peringatan, tetapi kami adalah Liverpool, bukan Barcelona," tegasnya. "Kami akan bertarung dengan gaya sendiri. Intinya kami harus memberikan kinerja terbaik seperti di laga ini," pungkas Klopp. Ia melarang keras anak didiknya untuk merasa sudah berada di final Liga Champions. Siapa pun pemain Liverpool yang tidak berpikir kalau Roma bisa membalas kekalahan akan langsung dapat hukuman dari Klopp. Ketegasan Klopp ini tak lepas dari gol yang dicetak Roma dalam laga yang berakhir 5-2 tersebut, Rabu (25/4) dini hari tadi. Dua gol dalam tempo 10 menit akhir pertandingan menjadi sebuah ancaman yang nyata bahwa Roma berpeluang menyingkirkan mereka di laga kedua semifinal Liga Champions pekan depan. Dua gol Roma ke gawang Liverpool dicetak Edin Dzeko pada menit 81 dan penalti Perotti beberapa menit kemudian. Ini memang menjadi sinyal ancaman yang harus diperhatikan skuad Liverpool. "Liverpool selalu berada di jalur yang berat, dan itu yang kembali kami hadapi saat ini. Namun pada akhirnya, Liverpool mampu meraih sukses. Itulah yang akan usahakan dengan seluruh kemampuan yang kami miliki," ucap Klopp dikutip Liverpool Echo. Eks pelatih Borussia Dortmund ini tak ingin skuadnya terlalu percaya diri. Apapun masih bisa terjadi di sepak bola. Termasuk kemungkinan Roma membalas kekalahan mereka di laga kedua semifinal Liga Champions di kandang mereka. "Hasil yang didapat malam ini sangat positif. Performa pemain pun sangat positif. Tapi, jika ada satu dari pemain saya yang tidak berpikir kalau Roma akan berusaha membalikkan keadaan, maka dia tidak akan saya mainkan," tegas Klopp. Klopp memprediksi kalau Roma akan berusaha mencetak banyak gol ke gawang Liverpool dalam pertemuan pekan depan. Hal tersebut seharusnya sudah bukan peringatan lagi bagi Liverpool. Tapi Klopp mengakui jika Liverpool bukanlah Barcelona. Bukan karena hasil buruk yang didapat Barcelona saat bertandang ke Roma pada leg kedua perempat final Liga Champions. Tapi karena trofi Liverpool tidak sebanyak yang diraih Barcelona dalam satu dekade terakhir. Karena itulah dia akan menegaskan skuadnya untuk terus berjuang hingga mendapat kepastian tampil di final Liga Champions musim ini. "Mereka (Barcelona) adalah satu dari dua atau tiga klub terbaik di dunia dan telah meraih banyak trofi dalam dua tahun terakhir, satu hal yang tidak kami dapatkan. Karena itu kami akan bertarung dengan seluruh kemampuan untuk meraih hasil terbaik," tutup Klopp. Pelatih Roma Eusebio Di Francesco mengatakan, di awal babak pertama timnya sudah bermain baik. Bahkan, mampu memberikan ancaman. "Kami sebenarnya memulai laga dengan baik, namun sering kalah dalam duel udara. Reaksi di akhir laga sungguh melegakan, kami yakin bisa membalasnya di laga kedua," lanjutnya. "Meski demikian, laga kedua nanti belum tentu akan seperti saat kami menjamu Barcelona. Karena laga nanti pasti akan lebih berat, tapi kami akan memberikan yang terbaik," ucapnya. Roma memang hanya bisa berharap bisa mengulangi sukses di laga kedua perempat final melawan Barcelona. Kalah 1-4 di leg pertama, Roma membalasnya dengan 3-0 di kandang sendiri. Namun, seperti kata Di Francesco, sangat sulit untuk bisa mengulang hasil apik tersebut. Terlebih kali ini mereka berhadapan dengan tim tersubur di Liga Champions musim ini.(JPC)

Sumber: