Hari ke-3 UNBK, 19 Laptop Digondol Maling
TANGERANG—Penyelenggara ujian nasional di SMP PGRI Batuceper Kota Tangerang dibuat kelabakan Rabu (25/4) pagi. Sembilan belas unit laptop di sekolah tersebut raib digasak maling. Padahal laptop-laptop tersebut akan digunakan untuk kegiatan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mata pelajaran Bahasa Inggris hari itu. Puluhan siswa SMP PGRI Batuceper terpaksa menumpang melaksanakan ujian di SMAN 14 Kota Tangerang. Kepala SMP PGRI Batuceper Lutfi Suryadi terlihat syok atas insiden tersebut. Ia menuturkan, belasan laptop itu baru diketahui hilang saat petugas kebersihan sekolah hendak melakukan tugas sehari-harinya sekitar pukul 06.30 WIB. “Awalnya diketahui penjaga sekolah yang lapor kepada bendahara kalau laptop hilang, dan bendahara langsung menghubungi saya. Ada 19 laptop yang hilang di ruang komputer serta 19 unit CPU, ruangannya terletak di lantai dasar yang berdekatan dengan kantor guru,” ujar Lutfi kepada Tangerang Ekspres. Dari total 19 unit laptop yang hilang, kata Lutfi, 12 diantaranya milik SMK PGRI Batuceper, 3 unit milik SMP PGRI Batuceper dan 4 unit merupakan laptop pinjaman temannya. Peristiwa hilangnya laptop tersebut tak menghentikan para siswa untuk mengikuti kegiatan UNBK. Lutfi langsung menghubungi Dinas Pendidikan Kota Tangerang untuk mencari solusi atas musibah ini. Akhirnya, sebanyak 54 siswa kelas IX SMP PGRI Batuceper dapat melanjutkan ujiannya di SMA 14 Tangerang sekira pukul 08.30 WIB. “Alhamdulillah diberikan kemudahan. dinas, kepolisian dan instansi terkait memberikan bantuan sehingga kita dapat melangsungkan ujian di SMAN 14 Kota Tangerang. Ada 54 siswa yang melaksanakan ujian di sana sampai selesai pada hari Kamis (26/4),” kata Lutfi. Lutfi bersyukur sebuah unit hardware server yang digunakan untuk terhubung ke server utama UNBK itu tidak ikut digondol pencuri. “Unit server yang sangat vital untuk terhubung ke server utama Kemendikbud itu tidak dicuri. Alhamdulillah dengan bantuan para teknisi, hanya sekitar 25 menit unit server itu telah terpasang di SMAN 14 dan terhubung ke server utama,” terangnya. Menurut Lutfi, para pelaku pencuri tersebut masuk dari pintu gerbang depan. Kemudian merusak gembok yang terpasang. “Tidak ada jaga piket malam. Ada lima gembok yang dirusak oleh mereka,” ungkapnya. Padahal, kata Lutfi, pihak sekolah telah memasang gembok di sejumlah titik. Mulai dari pintu gerbang hingga ruangan laboratorium komputer. Lutfi hanya bisa pasrah dan menganggap hal ini sebagai musibah dan sepenuhnya berharap kepada polisi untuk dapat mengungkap kasus pencurian ini. Kapolsek Batuceper Kompol Hidayat Iwan Irawan mengatakan, kasus pencurian di SMP PGRI Batuceper masih dalam penyelidikan. Dia berjanji mengungkap kasus ini. “Harapan masyarakat tentunya harapan kami juga dan ini merupakan PR buat kami penegak hukum untuk berupaya agar kasus ini bisa kami ungkap," ujarnya. Kapolsek masih belum bisa memberi keterangan dan menduga siapa pencurinya. “Karena laptop tidak terlalu berat dan tipis tidak terlalu banyak alat seperti komputer, kami baru bisa menduga pelakunya lebih dari satu,” ucapnya. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan saksi-saksi. Kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 52 juta. (mg-05/bha)
Sumber: