Respons Kemenhub Atas Keluhan Penumpang Lion Air

Mendapat laporan seperti itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso mengaku belum mengetahui informasi kejadian tersebut.  Namun demikian dia  berjanji akan menindaklanjuti keluhan masyarakat tersebut. "Saya harus cek ke anak buah saya yang meng-heandle Lion Air, tapi masukan akan ditampung," ujar Agus kepadaJawaPos.com, Senin (17/4).

Disebutkannya, jika memang Lion Air terbukti melakukan kesalahan dan kelalaian atas pelayanannya, maka maskapai penerbangan swasta itu bakal terkena sanksi dari Kemenhub.

Untuk itu, saat ini sebagai langkah awal Agus meminta Lion Air memperbaiki pelayanan dalam waktu 2 bulan. Bila selama masa pengkajian tidak ada perubahan berarti maka, sanksi tegas bakal diterbitkan. "Ini kami masih dalam evaluasi," katanya. Sebelumnya, Mita Widyastuti terkejut ketika kopernya dalam keadaan rusak. Dalam penuturannya, bagian pengunci kopernya diduga telah dicongkel oleh oknum petugas Lion Air. Alhasil, kamera miliknya hilang. Peristiwa bermula saat Mita dan rekan-rekannya pulang berlibur dari Pula Dewata Bali menuju Surabaya. Saat itu dia melakukan check-in di counter bagasi Bandara Ngurah Rai. Awalnya Mita tak menaruh rasa curiga sama sekali termasuk ketika petugas Lion Air bertanya apakah ada barang berharga. Lantas Mita mengaku kapok menaiki maskapai yang berlambang kepala singa tersebut. Dia berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menaruh barang berharga pada saat menaiki Lion Air. Sebelumnya 4 April 2017 lalu Kemenhub juga pernah memberikan sanksi waktu 2 bulan kepada Lion Air untuk  memperbaiki kualitasnya dalam pelayanan keselamatan terhadap konsumen. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, konfirmasi dari Lion Air belum didapatkan. Beberapa pihak dari maskapai itu belum berhasil dihubungi dan belum memberikan respons saat dikonfirmasi. (cr2/JPG)