Latsitardanus Bantu Percepatan Pembangunan Banten

Latsitardanus Bantu Percepatan Pembangunan Banten

SERANG – Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-38 yang pertama kalinya dilakukan di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Banten untuk membantu dalam proses percepatan pembangunan yang ada di Banten. Komandan Resimen Taruna Latsitardanus (Danmentarlat) Kolonel Mar. Umar Farouq mengatakan bahwa Banten merupakan daerah yang strategis dan dekat dengan ibukota sehingga diperlukan peningkatan dan kesejahteraan agar dapat menunjang stabilitas ibukota Jakarta. “Pembangunan yang ada di Banten harus mengalami peningkatan karena dekat dengan Jakarta,” katanya kepada wartawan saat konferensi pers yang dilakukan di Wisma Polda Banten, Bhayangkara, Kota Serang, Senin (23/4). Menurut dia, dalam Latsitardanus itu, pihaknya memiliki beberapa sasaran yang menjadi fokus utama dalam latihan di antaranya bantuan fisik yang berupa karya bhakti dan nonfisik berupa kajian sosial, penyuluhan dan promosi taruna. Total peserta Latsitardanus itu, kata dia, sebanyak 1.070 orang, pria dan wanita, yang terdiri atas taruna Akademi Militer (Akmil) sebanyak 225 orang, taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) sebanyak 102 orang, taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) sebanyak 119 orang, taruna Akademi Kepolisian (Akpol) sebanyak 279 orang, praja IPDN sebanyak 100 orang, dan mahasiswa sebanyak 102 orang. “Tujuannya menumbuhkembangkan mentalitas juang semangat integrasi, dan memupuk kemanunggalan TNI, Polri dan masyarakat sebagai bekal, dalam rangka menyongsong tugas pengabdian para pewira remaja,” ujarnya. Farouq mengatakan ada beberapa daerah yang menjadi fokus sasaran dalam pembangunan fisik, yaitu Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, dan Kota Cilegon. “Jadi terbagi ada yang membuat pengerasan jalan, kemudian membuat tempat pengajian dan lainnya,” ucapnya. Dia mengaku pembangunan yang dilakukan peserta Latsitardanus itu merupakan kerjasamanya dengan pemerintah daerah dari masing-masing kota/kabupaten yang ada di Provinsi Banten yang sebelumnya program tersebut telah dilakukan oleh pemerintah daerah mencapai 60 persen. “Sisanya kita yang mengerjakan,” ucapnya. Sementara itu, Paban Ops Dik Latsitaradanus, Erwansyah mengatakan bahwa tidak lebih dari 10 warga Banten yang menjadi Akademi TNI, maka dari itu Banten menjadi salah satu tempat tujuan Latsitardanus. “Makanya ini perlu ada sosialisasi bahwa masuk TNI itu tidak perlu biaya, namun fisik dan intelektualnya harus benar-benar layak, diharapkan nanti lebih banyak lagi di Banten, sayang sudah dekat dengan ibukota tapi belum tergali semua potensinya,” katanya. (mg-03/tnt)

Sumber: