Usaha Mikro Dominasi UMKM Kabupaten Serang

Usaha Mikro Dominasi UMKM Kabupaten Serang

SERANG – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang mencatat hingga tahun 2017 ada 26.091 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Serang. UMKM itu didominasi usaha mikro, yakni 21.680 usaha. Sisanya adalah usaha kecil sebanyak 4.067 usaha dan usaha menengah 344 usaha. Meski begitu, usaha mikro di Kabupaten Serang masih lemah. Kepala Bidang UMKM Diskoperindag Kabupaten Serang, Vita Agustini mengatakan jenis UMKM didominasi oleh pedagang hotel dan restoran, kemudian disusul oleh jasa. “Tukang ojek juga masuk UMKM mas, makanya mereka harus ditingkatkan. Kita genjot agar mereka naik kelas menjadi usaha kecil,” katanya seusai membuka acara Pembinaan Pengembangan dan Pemberdayaan UMKM di Aula Diskoperindag Kabupaten Serang, Selasa (10/4). Menurut dia, klasifikasi usaha mikro adalah memiliki aset di bawah Rp50 juta dan omset per tahun mencapai Rp300 juta.  Usaha kecil memiliki aset mulai Rp50 juta hingga Rp300 juta dan memiliki omset dari Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar. Sementara usaha menengah memiliki aset dari Rp500 juta hingga Rp2,5 miliar dan omsetnya dari Rp2,5 miliar hingga Rp10 miliar. Ia mengatakan untuk meningkatkan usaha mikro menjadi kecil dibutuhkan pembinaan, permodalan, dan pemasaran. Dia juga mengaku sudah melakukan beberapa langkah seperti memfasilitasi pembuatan PIRT, label halal serta pemberian merek untuk produk makanan. “Saat ini kita sudah upaya untuk pembinaan, nanti akan kita follow up (tindaklanjuti) agar mereka untuk permodalan dan pemasaran. Kalau untuk pemasaran kita sudah coba MoU dengan Alfamart untuk masuk pada minimarket itu,” ujarnya. Di tempat yang sama, Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang, Abdul Wahid mengatakan bahwa pembinaan tersebut telah masuk dalam RPJMD Kabupaten Serang agar usaha mikro menjadi usaha kecil. “Program ini untuk meningkatkan usaha mikro mereka,” katanya. Menurut dia, peningkatan usaha tersebut sangatlah penting, karena akan berpengaruh kepada tenaga kerja di Kabupaten Serang, sehingga diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran yang cukup banyak. Selain itu, juga dapat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. “Contoh yang tadinya memiliki pekerja hanya lima orang, bisa bertambah menjadi sepuluh orang. Selain itu kan nanti keuntungannya bertambah dan juga berkembang,” ujarnya. Ia mengatakan tiap tahun, 29 usaha mikro dinaikkan menjadi usaha kecil. Pihaknya juga akan berupaya meningkatkan jumlah tersebut bila mendapatkan anggaran yang cukup besar. “Jadi kalau mereka belum memiliki merek kita dongkrak itu, di pelatihan ini bahkan kita mengundang UKM Center dari Universitas Indonesia (UI),” ujarnya. Dia berharap lembaga pemerintahan, hotel, dan restoran serta masyarakat peduli dengan produk UMKM dengan cara membeli produk tersebut. “Kalau bukan kita, siapa lagi? Kan kita yang memperkenalkan produk kita meskipun ada kekurangan tapi harus bangga,” paparnya. (mg-03/tnt)  

Sumber: