PLN Sosialisasikan Kebijakan Ketenagalistrikan
SERANG - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI melalui Dirjen Ketenagalistrikan menggandeng PT. PLN Distribusi Banten untuk sosialisasi kebijakan pelayanan di bidang kelistrikan. Hal itu dilakukan demi meningkatkan pemahaman konsumen mengenai kebijakan ketenagalistrikan. Kasubsid Perlindungan Konsumen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ridwan Dumron dalam sambutannya mengatakan, tujuan sosialisasi tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada konsumen dan penyedia tenaga listrik terhadap kebijakan ketenagalistrikan. “Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajiban baik dari penyedia tenaga listrik maupun konsumen pengguna listrik di Banten,” katanya saat membuka sosialisasi di Hotel Aston, Anyer, Kabupaten Serang, Selasa (3/4). Senada dikatakan Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS. Dalam kegiatan ini ada dua hal yang ditekankan.“Pertama sosialisasi mengenai ketentuan yang dibuat pemerintah terkait mutu layanan. Ada keseimbangan hak dan kewajiban antara PLN dengan konsumen. Masyarakat mempunyai kewajiban membayar tagihan listrik dan mempunyai hak mendapatkan pelayanan yang baik,” kata Haryanto. “Kalau masyarakat tidak mendapatkan pelayanan baik maka mereka akan mendapatoan kompensasi. Begitu juga PLN memounya hak menerima pembayaran listrik dan mempunyai kewajiban memberikan pelayanan optimal sesuai dengan standar regulasi yang ditetapkan Kementerian ESDM,” sambungnya. Kemudian yang kedua, lanjut Haryanto, mensosialisasikan kondisi terakhir PLN kepada masyarakat. Untuk diketahui, PLN juga telah membangun infrastruktur strategis demi untuk kemajuan masyarakat. “Kita juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM yang tekah mengundang kita ketemu dengan pelanggan dari berbagai golongan tarif listrik. Kita berharap infrastruktur yang telah kita bangun dan yang akan kita bangun dapat memberikan kemajuan,” jelasnya. Mengenai rasio elektrifikasi dalam iklim bisnis di Banten, menurutnya, cakupan pelayanan PLN, jika semakin banyak masyarakat mendapatakan akses listrik maka pelayanan makin baik. Dan hal tersebut meruoakan kewajiban negara untuk melistriki masyarakat. “Tapi untuk investasi di Banten itu agak sedikit berbeda. Di Banten pembangkitnya besar-besar, ada (PLTU) Suralaya yang menghasilakn 500 Mega Watt (MW). Disamping itu transimisnya begitu padat, daerahnya begitu menarik dekat dengan pelabuhan, dekat dengan Jakarta, dan daerah ini sangat menarik jadi tujuan investasi,” ujarnya. Ia menyebut, sejumlah industri besar berada di Banten. “Ada KS, Candra Asri, Asahimas, KS Posco, dan pabrik kimia banyak di sini. Dulu saja pada kondisi terbatas sudah jadi sasaran investasi apalagi sekarang,” katanya. Lebih lanjut, Haryanto mengungkapkan, PLN saat ini mempunyai program pembangunan 35 ribu MW, dengan 6 ribu MW akan dibangun di Banten. Pihaknya juga akan membangun 2 ribu transmisi yang meliputi Jakarta dan Banten. “Kita akan bangun infrastruktur yang lebuh baik lagi. Pemda bersama PLN dan stakeholder harus betul-betul bisa memanfaatkan potensi yang ada, dan nantinya akan berkontribusi kepada masyarakat secara luas,” ujarnya. "Contohnya Asahimas, produksinya itu kan dipake industri di seluruh Indonesia. Jadi sayangkan kalau produksinya terganggu, industri yang pake produk Asahimas akan berhenti,” paparnya. Ia berharap kepada seluruh investor untuk tidak ragu-ragu untuk berinvestasi di Banten. “Ekspansi yang sudah ada dan investasi (industri) yang belum ada untuk dibangun,” jelasnya.(tb/ang)
Sumber: