Dosen ITB Digitalisasi Tarian Nusantara

Dosen ITB Digitalisasi Tarian Nusantara

Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB), Harry Nuriman, berhasil mendigitalisasi gerakan tarian asli Indonesia. Harry Nuriman mendokumentasikan gerakan tarian ke dalam bentuk file digital dengan teknologi motion capture. Sebagai percobaan, Harry mendokumentasikan Tari Topeng Cirebon pada 2016, butuh waktu setahun baginya untuk bisa mendigitalisasi gerakan Tari Topeng Cirebon ini. Dengan pantauan dari maestro tari, Irawati Durban, digitalisasi Tarian Topeng Cirebon dapat terjamin keasliannya. Harry pun akhirnya mematenkan inovasi penelitiannya ini pada 2017. Saat ini, Harry juga mencoba mendigitalisasi gerakan pencak silat yang mulai ditinggalkan generasi muda. “Teknologi motion capture dapat memudahkan anak bangsa untuk belajar budaya tarian tradisional Indonesia tanpa terkendala waktu, jarak dan biaya. Saya berharap siapapun dapat dengan mudah mempelajari tarian budaya tradisional yang merupakan warisan besar bangsa Indonesia ini,” ujar Harry seperti dilansir dari laman ITB, Selasa (27/3). Inovasi penelitiannya ini ia lakukan semata demi menjaga salah satu warisan budaya Indonesia mengingat tari adalah warisan budaya yang non-bentuk (intangible). Apalagi dengan derasnya arus budaya modern dan bermunculannya tarian kreasi tentu keaslian tari nusantara dapat tergerus bila tidak dilestarikan. Namun, teknologi motion capture yang tergolong baru dan berkembang secara cepat cukup membuatnya resah. Harry berharap, banyak generasi muda yang akan meneruskan penelitiannya ini agar semakin banyak warisan budaya yang terdokumentasi. “Dengan semakin banyak warisan budaya yang terdokumentasi secara digital, maka dapat dihindari kepunahan warisan budaya bangsa Indonesia tersebut. Selain itu, melalui teknologi digital, budaya asal Indonesia dapat dikenal di seluruh dunia. Kekhawatiran klaim budaya tarian tradisional Indonesia oleh bangsa asing diharapkan tidak terjadi lagi,” kata Harry. Teknologi motion capture sendiri adalah teknologi yang dapat merekam gerakan-gerakan menjadi model digital dalam bentuk vector. Sehingga gerakan-gerakan yang telah direkam tersebut dapat disajikan dalam file interaktif berbentuk model tiga dimensi digital yang bisa dilihat 360 derajat. Motion capture dapat dilihat dari berbagai arah dan sudut, sehingga dapat melihat gerakan yang tidak tertangkap jika merekam dengan kamera video. Saat ini Teknologi motion capture banyak digunakan sebagai media pembelajaran, seperti game yang bersifat edukatif. Selain itu, Teknologi motion capture juga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan film laga, aktor bisa mempelajari gerakan bela diri dengan file motion capture, gerakan para pemain bisa dikloning dengan menggabungkan teknologi computer-generated Imagery (CGI). Teknologi ini juga dinilai hemat biaya dan tentunya dapat mengembangkan industri kreatif Indonesia. (jpc/mas)

Sumber: