Dishub Gelar Bimkes ke Sekolah TK dan SD
SERPONG-Salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya akibat kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang keselamatan. Maka itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel turun ke sejumlah sekolah TK dan SD. Mereka memberikan bimbingan keselamatan (bimkes) di jalan. Tujuannya, menciptakan generasi Kota Tangsel yang sadar akan keselamatan di jalan. Roadshow ini, dilakukan pada 6 Maret hingga 15 Maret lalu. Kepala Seksi Keselamatan Dishub Kota Tangsel Hikmat Maulana mengungkapkan, sosialisasi keselamatan di jalan ini mereka lakukan dengan menggandeng berbagai pihak. Dalam hal ini, kepolisian dari Polres Tangsel dan perusahaan otomotif. "Kita turun, tim dishub bersama dengan tim dari Dikyasa Lali Polres Tangsel dan Honda," kata Hikmat, Jumat (23/3) Ia mengatakan, sosialisasi ini diberikan untuk mencetak generasi sadar keselamatan di jalan. Dengan sosialisasi kepada usia dini, yakni murid Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) ini, diharapkan menjadi bekal ketika mereka dewasa kelak. "Tahun ini ada tujuh sekolah. Tiga sekolah TK, 4 Sekolah SD yang tersebar di beberapa kecamatan," katanya. Setiap sekolah yang didatangi, lanjut Hikmat, minimal ada 50 siswa yang dibina. Meski dalam praktiknya, kebanyakan sekolah memberikan lebih dari 50 siswa untuk diberi pengenalan tentang keselamatan berlalu lintas. "Pemilihan sekolah dilakukan atas koordinasi dengan Dindikbud untuk menentukan sekolah mana yang akan kita datangi. Alhamdulillah, responsnya cukup antusias," terangnya. Mantan Kasi Terminal pada Dishub Kota Tangsel ini melanjutkan, materi yang diberikan pada roadshow ini adalah berkaitan dengan pengenalan bagaimana cara berlaku di jalan. Lalu, para peserta juga dikenalkan beberapa macam rambu-rambu lalu lintas. "Untuk mereka kita kenalkan juga prasyarat pengemudikan kendaraan. Khususnya sepeda motor harus pakai helm, jaket, sarung tangan, sepatu. Serta, harus memiliki surat izin mengemudi," paparnya. Dengan pemahaman ini, Hikmat berharap, para peserya bisa memiliki pemahaman tentang keselamatan itu. Contohnya untuk prasyarat berkendara misalnya, para peserta diharapkan tidak akan mencoba-coba mengendarai sepeda motor ketika mereka belum memenuhi syarat itu. "Selain itu, kita juga beritahu soal fisik kendaraa. Yaitu soal ketentuan bahwa kendaraan harus sepesifikasi teknis, sesuai standar pabrik," ujarnya. Penyampaian materi ini, diberikan dalam beberapa bentuk. Salah satunya, menayangkan film tentang lalu lintas. Ini bertujuan agar, para peserta bisa dengan cepat menangkap materi yang disampaikan. "TK umumnya audivisual. Bentuk film, ini jadi sebagai hiburan bagi peserta," katanya. (*)
Sumber: