Penampungan Sampah di Pakuhaji, Disetop

Penampungan Sampah di Pakuhaji, Disetop

PAKUHAJI – Pemerintah Kecamatan Pakuhaji menghentikan aktivitas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kampung Plonco Sebrang, Desa Rawa Boni, Kecamatan Pakuhaji, Kabuapten Tangerang. Penghentian aktivitas TPS itu lantaran TPS itu tidak memiliki izin. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Pakuhaji Yandri Permana kepada Tangerang Eksprses, kemarin (15/3). Yandri mengatakan, berdasarkan hasil temuan dan laporan warga, ada aktifitas penampungan sampah rumah tangga jenis organik dan non-organik menumpuk di lokasi TPS itu tidak memiliki izin. Selain itu, TPS yang luasnya 300 meter persegi itu menimbulkan aroma tidak sedap dan meresahkan warga sekitar. “Meskipun tidak dekat dengan pemukiman warga, namun dampak tempat pengelolahan sampah ini sudah meresahkan warga. Ini disebabkan oleh aroma tidak sedap yang mencapai ke pemukiman masyarakat setempat,” kata Yandri. Yandri mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan pemilik sekaligus pengelola lahan. Lalu pihaknya meminta kepada pemilik lahan untuk memberhentikan aktifitas penampungan sampah di lokasi tersebut. Yandri melanjutkan, walaupun pemilik/pengelola PTS itu beralasan, pengelolaan sampah ini sebagai wujud pembinaan terhadap masyarakat. Namun, sambungnya, alasan itu tidak bisa dibenarkan. Ini karena kegiatan penampungan sampah harus memiliki perizinan seperti AMDAL dan sebagainya. Setelah peneguran itu, Yandri menuturkan, pemilik lahan berkomitmen tidak akan menampung sampah dan siap merapihkan tempat yang sudah dijadikan tempat penampungan sampah. Pihak kecamatan sendiri akan segera memastikan, bahwa pemilik lahan benar-benar sudah merapihkan lokasi tersebut. Yandri berharap, semoga saat pihaknya kembali kroscek ke lokasi penampungan sampah itu, tidak ditemukan lagi aktifitas penampungan. Kemudian tempat penampungan itu sudah benar-benar dirapihkan oleh pemilik lahan. “Untuk diketahui, biasa pemilik lahan menampung sampah rumah tangga dari daerah Bumi Serpong Damai (BSD) sebanyak 5 truk setiap hari,” jelas Yandri. (mg-2)

Sumber: