Film Karya Sekolah Vokasi UGM, Raih Nominasi di Festival Cinequest
Reporter:
Redaksi Tangeks|
Editor:
Redaksi Tangeks|
Rabu 07-03-2018,07:53 WIB
Yogyakarta – Produk film karya anak negeri,
Tengkorak mendapatkan nominasi best film kategori
science dictionary, fantasy, and thriller dalam festival film
Cinequest 2018 di Sanjose, California, Amerika Serikat. Karya dosen dan mahasiswa sekolah vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut mendapat jadwal tayang selama 4 hari pada 1, 2, 3 dan 9 Maret 2018 mendatang.
Dekan Sekolah Vokasi UGM Wikan Sakarinto sekaligus produser eksekutif dalam film
Tengkorak mengatakan, dalam sesi pertama selama 3 hari itu merupakan pemutaran perdana film
Tengkorak yang dilihat di seluruh dunia.
"Dari komentar para penonton, rata-rata mengapresiasi keberanian memilih tema dan diwujudkan dalam eksekusi yang gemilang," katanya, dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (5/3).
Dari diskusi yang dilakukan, banyak menyinggung beberapa celotehan khas Jogjakarta yang gagal ditangkap oleh penonton dunia. Membuatnya mengantarkan
Tengkorak sebagai
Hard SciFi.
Membuat penonton berpikir dan terhibur oleh jalinan alur cerita Tengkorak yg sangat
SciFi," ucap dia. Untuk diketahui
Cinequest merupakan festival yang menghargai para
Maverick atau
pioneer di dunia perfilman, dari sisi
storytelling, teknologi atau perjuangan (pembuatan) film itu sendiri.
Tengkorak dinyatakan layak karena merupakan film independen panjang pertama sutradara dari negara yang masih jarang menghadirkan genre ini yang dikategorikan, Fiksi Ilmiah atau
Science Fiction (SciFi) di kancah perfilman internasional.
Film
Tengkorak yang 100 persen hasil karya dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM ini merupakan wakil dari Indonesia satu-satunya di ajang festival film
Cinequest. Mendapatkan penilaian yang relatif tinggi, sehingga masuk Nominasi Best Film, dan telah mendapatkan pengakuan di level internasional.
Shah, seorang penonton yang juga ilmuwan dan
Movie Buff menggaris bawahi keberanian sutradara untuk menampilkan tokoh perempuan sebagai karakter sentral, juga sebagai ilmuwan dan presiden di dalam film itu. (jwp/mas)
Sumber: