Jamin Kualitas Komisioner, Soal Dibuat KPU RI
SERANG - Ketua Timsel Komisioner KPU Banten, Lili Romli mengatakan, 60 calon komisioner yang lulus seleksi administrasi akan melakukan tes Computer Assisted Tes (CAT), Rabu, (7/3). Namun, seleksi tahun ini memiliki perbedaan daripada seleksi sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin, kualitas dari para komisioner terpilih nanti. “Kalau dulu itu kan tes itu soalnya dibuat oleh timsel. Sekarang soal dibuat oleh KPU pusat. Kedua model tes kalau dulu tes tulis pakai manual, sekarang melalui komputer (CAT). Ketiga dulu penelitian administratif itu diserahkan kebijakan kepada timsel, sekarang KPU pusat melalui keputusan KPU RI nomor 35 tahun 2018 ada acuannya termasuk ada skor untuk masing masing terkait dengan pendidikan pengalaman organisasi dan sebagainya,” papar Lili kepada awak media, melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (6/3). Hasil dari tes CAT ini, maksimal akan tersisa 49 calon komisioner KPU Banten, yang kemudian akan melakukan rangkaian tes yang selanjutnya. “Kita kan belum lihat, tapi maksimal 49 calon komisioner yang tersisa, jadi bisa saja dibawah angka tersebut,” ujar Lili Lili menyatakan, dalam tes CAT nanti, ada delapan jenis pertanyaan yang akan diajukan, yaitu tentang kepancasilaan, UUD 45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, Kepemiluan, Ketatanegaraan, Kepartaian dan Lembaga Penyelenggara Pemilu. “Mereka kami beri waktu 2 jam untuk menyelesaikannya,” jelas Lili. Lili mengatakan, usai tes tersebut, para calon komisioner akan melalui tahapan tes psikologi, dan tes kesehatan. Tes psikologi nanti akan diadakan di UIN Jakarta, ada tiga materi, yang pertama, tes tulis, kedua diskusi kelompok atau FGD, dan yang ketiga adalah wawancara. Terkait seleksi administrasi yang dilakukan sebelumnya, sudah ada pakta integritas yang ditandatangani oleh para calon komisioner KPU Banten, seperti bukan pengurus partai, independen dan sebagainya. Selain itu juga, para calon harus tidak pernah terkena pidana dengan ancaman lima tahun ke atas. Menyatakan posisi dia tentang integritas dia, tingkat pendidikan, tentang kerja yang berbau kepemiluan selama ini. Nah disitu itu alat yang digunakan alat untuk menyaring calon. Ia melanjutkan, partisipasi masyarakat juga diharapkan muncul dalam proses seleksi ini, menurutnya, hak tersebut untuk menutupi keterbatasan timsel dalam mengetahui rekam jejak dari para calon. ”Tapi masyarakat juga harus objektif dalam menilai kandidat, tidak berdasarkan like and dislike,” tegasnya. Anggota Timsel calon anggota KPU Banten Azmi mengatakan, pelaksaaan tes tertulis dengan sistem CAT 60 calon Komisioner KPU itu dilaksanakan di Kampus Unsera. "Teknisnya kita gunakan dua ruangan laboratorium komputer. Jadi satu ruang tiga puluh orang. Mereka akan mengikuti tes selama 100 menit dengan soal sebanyak 120 soal," kata Azmi saat ditemui di sela perisapan tes tertulis di Kampus Unsera, Kota Serang, kemarin. Terkait soal yang akan diujikan pada tes tertulis, Azmi mengaku tidak tahu. Menurutnya, soal itu merupakan kewenangan KPU RI. "Kita cuma ditugaskan menyeleksi 14 nama yang nanti diajuka ke KPU RI. Untuk soal apa kita nggak tahu sama sekali, tapi yang jelas setiap orang akan mendapatkan soal yang berbeda," ujarnya. Sementara itu, salah satu calon komisioner yang akan mengikuti tes CAT, Heri Wahidin mengatakan, dirinya saat ini sedang mempersiapkan segala hal, khususnya terkait pengetahuan kepemiluan kembali.”Ini saya juga sedang belajar lagi, agar siap untuk menghadapi tes besok,” jelas pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua KPU Kota Serang. Heri mengatakan, rencana dia untuk mencalonkan diri menjadi komisioner KPU Banten merupakan sebuah panggilan, dan dirinya merasa selama ini sudah berkecimpung banyak dalam urusan kepemiluan. Sedangkan terkait kemungkinan buruk yang akan terjadi jika dirinya terpilih, sedangkan Kota Serang sedang melaksanakan pilkada, ia mengaku tidak khawatir akan terjadi hal yang kurang baik jika dirinya terpilih. “KPU itu keputusannya kolektif kolegial, jadi saya rasa tisak akan ada masalah,” tandasnya. (and/tb/ang)
Sumber: