Novel Baswedan Diteror, DPR Minta Polri Usut Motif Pelaku
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo terkejut mendengar penyerangan fisik terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan dengan penyiraman air keras di bagian wajah. Dia pun mengutuk tindakan oknum tidak dikenal tersebut. "Saya mengutuk tindakan barbar dan meminta pelakunya dihukum berat," tegasnya melalui pesan singkat,Selasa (11/4).
Untuk itu, komisi III DPR meminta Polri segera turun tangan melakukan olah TKP dan penyelidikan menyeluruh serta mengungkap motif dibalik penyerangan tersebut terkait kasus yang mana. Sebab, seperti diketahui, Novel saat ini tengah menangani kasus-kasus besar yang melibatkan orang-orang besar.
"Polri tidak boleh ragu. Ini jelas bentuk teror dan intimidasi kepada penegak hukum yang harus dilawan bersama oleh semua komponen masyarakat," pungkas politikus Partai Golkar itu.
Sebelumnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan kembali diteror. Wajahnya disiram air keras oleh seseorang setelah salat subuh berjamaah di masjid sekitar rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Novel pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading untuk mendapatkan penanganan oleh warga yang berada di lokasi.
Teror terhadap Novel bukan baru kali pertama terjadi. Tahun lalu, Novel ditabrak mobil ketika sedang mengendarai sepeda motor menuju kantornya di Kuningan, Jakarta Selatan. Novel juga dipidanakan atas meninggalnya tahanan, ketika ia menjadi penyidik di Bengkulu, yang telah terjadi pada 2004.
Semua teror itu datang setelah Novel memimpin penyidikan berbagai kasus besar, di antaranya kasus korupsi simulator SIM di Kepolisian. Terpidana kasus ini adalah Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Sementara saat ini, Novel sedang menyidik perkara megakorupsi kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.
Adapun kasus megakorupsi proyek pengadaan e-KTP menyeret sejumlah nama pejabat publik hingga politikus Senayan. Bahkan ketua umum Partai Golkar sekaligus ketua DPR Setya Novanto. (dna/JPG)
Sumber: