Diundang Prabowo, SBY Tak Hadiri Pertemuan Tokoh Nasional

Diundang Prabowo, SBY Tak Hadiri Pertemuan Tokoh Nasional

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono rupanya tidak menghadiri pertemuan yang diprakarsai oleh Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.

Menurut Prabowo dirinya sudah mengundang presiden keenam tersebut, untuk bisa membahas mengenai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. "Kami mengundang tokoh-tokoh (termasuk SBY) mungkin mereka sibuk, mungkin juga ini pertemuan mendadak," ujar Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin (10/4) malam.
Mantan Danjen Kopassus tersebut juga menambahkan, dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh nasional juga dibahas mengenai Pilgub DKI Jakarta. Tokoh yang hadir dalam pertemuan itu ingin adanya perhelatan Pilkada DKI Jakarta tidak membuat masyarakat terpecah belah. "Kami dialog musyawarah dan ingin berpikir satu tidak terkotak-kotak," katanya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengaku mencium aroma adanya perpecahan menjelang pencoblosan Pilgub DKI Jakarta, 19 April 2017. Oleh sebab itu Prabowo mengumpulkan tokoh-tokon nasional untuk membicarakan mengenai adanya potensi perpecahan tersebut.

Menurut Prabowo, semua pihak termasuk dirinya tidak ingin bangsa Indonesia terpecah hanya karena Pilgub DKI Jakarta. Karenanya dia bersama dengan tokoh-tokoh nasional berkomitmen untuk menjaga kebhinekaan.

Sekadar informasi dalam acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso, mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Politikus PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, politikus Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto).

Tidak ketinggalan pula Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama, mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mantan Menteri Perekonomian, Keuangan dan Industri Kwik Kian Gie, mantan Ketua HIPMI Erwin Aksa, mantan Komisioner KPU Chusnul Mar'iyah, dan budayawan Betawi Ridwan Saidi. (cr2/JPG)

Sumber: