Hoax, Orang Gila Serang Ulama
PAKUHAJI – Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan menyelenggarakan kegiatan Polisi Sambangi Pesantren (Polsantren) di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Anshor, Kampung Rawa Kepuh RT 02/09, Desa Pakualam, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Rabu (28/2). Dalam kesempatan ini, Harry menyampaikan kabar penyerangan ulama oleh orang gila adalah isu atau kabar yang tidak benar (Hoax). Acara ini dihadiri, Pengasuh Ponpes Darul Anshor KH Ahmad Sutisna, Camat Pakuhaji Ujat Sudarajat, Kapolsek Neglasari Kompol Ubaidillah, Kapolsek Pakuhaji AKP Suyatno, Kapolsek Sepatan AKP I Gusti Muhammad Sugiarto, Kapolsek Teluknaga AKP Fredy Yudha Satria, Pimpinan-pimpinan Ponpes Se-Kecamatan Pakuhaji, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan masyarakat. Dalam sambutannya Harry memaparkan fakta dan rincian soal rentetan kabar percobaan penyerangan terhadap ulama atau tokoh agama di Kecamatan Teluknaga, Pakuhaji dan Sepatan. Beberapa waktu lalu, dia menjelaskan, ada orang gila mondar-mandir di depan salah satu pondok pesantren di Pakuhaji hingga sempat diamankan ke Polsek Sepatan. Ternyata, sambungnya, berdasarkan pernyataan keluarga, bahwa orang itu benar-benar orang gila sejak 2015 lalu. Harry melanjutkan, beberapa waktu lalu beredar kabar di media sosial soal daftar 20 tokoh agama di Kecamatan Teluknaga, menjadi target penyerangan. Nyatanya, setelah dilakukan penyelidikan, nama-nama yang tercantum itu merupakan nama penjaga masjid/mushala (marbot) yang akan menerima insentif dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Jadi, sambungnya, ada orang yang tidak bertanggung jawab mengubah judul daftar penerima insentif, diubah menjadi target penyerangan. “Rentetan kabar percobaan penyerangan terhadap ulama atau tokoh agama di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota, itu hanya isu. Yang namanya isu, ya kabar tidak benar atau bohong,” kata Harry kepada Tangerang Ekspres, Rabu (28/2). Harry meminta kepada ulama, tokoh agama dan para santri, bila ada peristiwa yang disinyalir mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, dilaporkan saja ke kepolisian. Sebelumnya, Pengasuh Ponpes Darul Anshor KH Ahmad Sutisna mengatakan, meminta penjelasan soal isu yang beredar tentang percobaan penyerangan oleh orang gila kepada ulama atau tokoh agama di Pakuhjai. Menurutnya, ini benar orang gila atau pura-pura gila. “Alhamdulillah setelah mendengarkan pernyataan Kapolres (Harry-red), sekarang kami sudah tenang. Jadi, bisa memberikan jawaban yang tepat bila menerima pertanyaan dari para santri soal isu-isu yang beredar,” kata pria yang akrab disapa KH Entis itu. Di tempat yang sama, Camat Pakuhaji Ujat Sudrajat mengatakan, setelah para ulama atau tokoh agama menerima keterangan dari Kapolres Metro Tangerang Kota (Harry-red), dipersilahkan disampaikan kembali kepada jamaah agar bisa tenang dan tidak perlu mepercayakan isu percobaan penyerangan kepada tokoh agama di Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Untuk diketahui, Program Polsantren adalah kegiatan Kapolres Metro Tangerang Kota dengan bersilaturahmi ke ulama atau tokoh agama, memberikan bantuan perlengkapan pesantren, bedah rumah untuk para guru ngaji, pemandi jenazah dan penjaga masjid/mushala. (mg-2)
Sumber: