Sekarang Sudah Nyaman, Lantainya Dikeramik dan Tidak Bocor Lagi

Sekarang Sudah Nyaman, Lantainya Dikeramik dan Tidak Bocor Lagi

TANGERANG - Aminah (60), salah seorang penerima bantuan bedah rumah dari Pemerintah Kota Tangerang, merasa bersyukur kini dapat menempati rumah yang layak huni.

Warga RT 003/007, Kelurahan Cimone Jaya, Kecamatan Karawaci, ini sebelumnya tinggal di rumah bobrok bersama empat anak dan seorang cucu. Aminah yang sebelumnya bekerja sebagai buruh cuci, kini kesehariannya hanya menjaga rumah dan memasak untuk anak dan cucunya. Ia tak lagi dapat bekerja lantaran tangannya yang renta sudah tidak kuat, terlebih ketika ia menderita sakit demam dan panas beberapa tahun silam, jari-jarinya kini tak lagi bisa lurus.

Aminah merupakan satu dari 12 warga Kelurahan Cimone Jaya yang mendapat bantuan program bedah rumah pada 2017 lalu. Kondisi rumah Aminah sebelum dibedah sangat memprihatinkan dan termasuk kategori rusak berat. "Sebelum dibedah rumahnya jelek. Belum ada cat, temboknya juga batu bata saja belum diplester belum diaci," kata Aminah.

Ia mengaku rumahnya selalu bocor apabila hujan karena atapnya sudah bobrok. "Atapnya tidak tinggi, genteng pada bocor kalau hujan dan angin kencang. Atapnya rombeng semua," tuturnya. Terlebih, kata aminah, lantai rumahnya retak-retak dan sangat tidak nyaman.

Setelah mendapat program bedah rumah, kini Aminah beserta keluarganya dapat tinggal di rumah yang layak huni. "Alhamdulillah, dapat bantuan dari pemerintah kota, jadi lebih layak. Saya juga berterimakasih kepada kelurahan, karena ini usulan dari RT dan RW yang diajukan ke kelurahan," ungkapnya.

Atap rumah Aminah kini telah diganti, begitu pula lantai dan dindingnya. "Sekarang enak, nyaman, sudah dicat temboknya. Setelah direhab, sekarang kalau cuaca panas tidak kepanasan, kalau hujan tidak kebocoran," katanya.

Lebih lanjut, Aminah mengaku sudah lama tinggal di RW 007, namun ia lupa berapa lama tepatnya. "Sudah lebih dari lima tahun saya tinggal di sini. Sebelumnya, saya tinggal di RT 002/007 sudah lama, dari anak-anak saya masih kecil," ujarnya.

Ia memiliki tujuh orang anak, namun tiga anaknya telah menikah dan tak lagi tinggal bersamanya, sementara sang suami juga telah lama tiada. "Tiga anak saya sudah menikah dan sekarang sudah berkeluarga. Hanya berempat saja sekarang di rumah ini dan semua anak saya kerja, ada yang di bengkel dan ada yang jadi kuli bangunan," ucapnya lirih.

Kendati demikian, ia mensyukuri kehidupan keluarganya yang sederhana. Karena menurutnya, semua telah diatur oleh Tuhan. "Semua itu sudah diatur sama gusti Allah SWT," tukasnya.

Seperti diketahui, Pemkot Tangerang melalui Dinas Perumahan dan Permukiman telah membedah sebanyak 2.314 unit rumah tidak layak huni pada tahun 2017 lalu. Rencananya, Pemkot akan membedah 1.000 unit rumah yang tidak layak huni pada tahun 2018 ini. (mg-05)

Sumber: