Kampus Antisipasi Munculnya Pekerjaan Baru
JAKARTA – Menristekdikti Mohamad Nasir mengingatkan perguruan tinggi harus bersiap dan antisipasi munculnya pekerjaan baru di era revolusi industri 4.0. Nasir menjelaskan penyiapan lulusan perguruan tinggi untuk menyambut era baru industri itu harus disiapkan dengan matang. "Perlu dilakukan rekonstruksi kurikulum," katanya, kemarin. Dengan adanya rekonstruksi kurikulum itu, dia berharap pengetahuan dan keterampilan mahasiswa bisa lebih luas. Diantara kemampuan baru yang diharapkan diperluas jangkauannya adalah ilmu coding, big data, teknologi serta penguasaan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan sejenisnya. Nasir menjelaskan tantangan ekonomi digital sudah di depan mata. Berdasarkan kajian Bank Dunia di 2017, diperkirakan 75 juta tenaga kerja global akan beralih profesi ke pekerjaan-pekerjaan baru. Dimana 65 persen jenis pekerjaan baru itu belum bisa ditemukan saat ini. "Akan muncul jenis pekerjaan baru akibat revolusi industri 4.0," tuturnya. Untuk itu perguruan tinggi harus bisa mengantisipasi peralihan jenis pekerjaan di era ekonomi digital itu. Caranya adalah menyiapkan kompetensi dosen dan kurikulum yang tepat. Untuk proses pembelajaran tidak sekedar tatap muka. Tapi juga pembelajaran jarak jauh berbasis online secara penuh maupun kombinasi (blended) dengan tatap muka. Pengamat pendidikan sekalu praktisi pembelajaran coding Indra Charismiadji mengatakan penyiapan SDM memang menjadi tuntutan utama. Dia menyoroti keputusan Menristekdikti Mohamad Nasir yang menyurati perusahaan terkait status lulusan diploma IV. Surat itu seakan-akan menjelaskan bahwa lulusan diploma IV layak diterima kerja dan setara sarjana (S1). "Pemerintah tidak bisa intervensi perusahaan mau menerima karyawan seperti apa. Bahkan ijazah tidak penting bagi sebagian perusahaan," katanya. Jadi dia mengusulkan sebaiknya Kemenristek berfokus meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi. Selama lulusannya berkualitas, pasti akan direkrut oleh industri. Tanpa melihat lulusan diploma atau sarjana. (jpnn/mas)
Sumber: