Istana Laut Pusatnya Ikan Hias di Tangerang
TANGERANG - Pangsa pasar Indonesia terhadap ikan hias tergolong luas karena ikan hias disukai hampir di seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali Tangerang. Peluang tersebut berhasil ditangkap oleh Fuad Ali sebagai pembudidaya ikan hiar air laut. Dibawah bendera Istana Laut tahun 1989 memulai bisnis ikan hias dengan modal yang minim. Sebagai pengusaha muda langkah tersebut cukup gemilang karena kini Fuad telah meraup omset yang fantastis setiap bulannya. “Istana Laut merupakan usaha ikan hias pertama di Tangerang pada 28 tahun lalu. Memulai bisnis dari tangkapan nelayan,” ungkap Fuad saat ditemui Tangerang Ekspres, Rabu (21/2). Kata Fuad, harga yang ditawarkan relatif terjangkau. Mulai dari Rp5 ribu hingga Rp200 ribu per ekornya. Tergantung dari jenis hingga ukuran ikannya. Puluhan tahun merintis usaha, ikan hias air laut dikatakan Fuad tetap menjadi buruan. Pasalnya, perawatan ikan air laut tidak sulit hanya menjaga kadar air saja. “Pemikik aquarium hanya perlu mengganti air sebanyak 30 persen air laut selama tiga bulan sekali untuk menjaga kadar keasaman pada air laut. Perbandingan tersebut berpengaruh terhadap kesehatan ikan hias,” jelasnya. Jika peralatan atau perlengkapan aquarium memadai. Usia ikan akan bertahan bertahun-tahun. Sekadar diketahui jika ketersediaaan bakteri serta kondisi air baik, ikan hias air laut dapat bertahan hingga selama lima tahun. “Bingung cari air laut, saya menjualnya Rp6 ribu per 19 liter,” tambahnya. Selain menyediakan ikan dan air laut. Istana Laut, di Jalan Kali Pasir Indah Nomor 148, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang ini juga menyediakan peralatan aquarium dan terumbu karang hidup. Selain mempercantik terumbu karang merupakan rumah alami bagi ikan. “Sampai saat ini ikan nemo masih jadi incaran. Memiliki omset hampir Rp2 juta sehari, saya memutuskan untuk terus berbisnis ikan hias di Tangerang,” katanya. (mg-6)
Sumber: