SNMPTN Jalur Undangan, Siswa Berburu Kampus Idaman
JAKARTA – Para siswa SMA kelas XII yang lolos verifikasi untuk mengikuti pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), jalur undangan hari ini mulai menentukan kampus pilihannya. Hal ini juga dilaksanakan beberapa sekolah di Banyuwangi, Jatim, yang sejak awal mendaftarkan siswanya di SNMPTN lewat jalur undangan. Salah satunya SMAN 1 Glagah. Guru Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Glagah, Windarsih mengatakan, seluruh siswa kelas XII didaftarkan ke SNMPTN lewat jalur undangan sejak pertengahan Januari lalu. Pendaftaran berisikan nilai rapor siswa mulai dari semester satu hingga semester lima. Di SMAN 1 Giri ada 332 siswa kelas XII yang seluruhnya didaftarkan mengikuti SNMPTN. Mulai hari ini para siswa yang dinyatakan lolos, bisa mulai melakukan pendaftaran. Mereka bisa memilih universitas dan prodi yang mereka minati melalui website SNMPTN. “Semua kita daftarkan, tapi nanti yang bisa mengikuti pendaftaran hanya sekitar 166 siswa atau 50 persen dari yang kita daftarkan. Ketentuannya memang seperti itu. Untuk sekolah dengan akreditasi A nanti yang bisa ikut pendaftaran 50 persen dari siswa kelas XII yang didaftarkan,” terang Windarsih. Dari 166 siswa itu, yang diterima di PTN melalui jalur undangan hanya 30 persen. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh panitia SNMPTN pusat. “Kalau siswa kita rata-rata menyebar pilihannya, tidak terkonsentrasi di satu atau dua PTN saja. Cuma dalam beberapa tahun terakhir yang paling banyak di IPB, UGM, ITS, dan Unibraw kalau di Jawa. Kalau luar Jawa kita belum tahu datanya,” imbuh guru berkerudung itu. Untuk jalur undangan sebenarnya tidak hanya SNMPTN. Ada juga Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) yang menyasar Universitas Negeri Islam dan jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan Politeknik Negeri (PMDK-PN). Jalur SNMPTN terlihat yang paling banyak dipilih oleh para siswa. “Nanti hasil dari pendaftaran SNMPTN jalur undangan akan diumumkan tanggal 17 April, sebelum ujian SBMPTN digelar. Jadi siswa yang tidak lolos di tahap ini bisa lewat jalur itu,” jelasnya. Guru Bimbingan Konseling SMAN 1 Glagah lainya Endang Winarni menambahkan, dalam hal pemilihan prodi dan universitas, sekolah tidak pernah memaksa atau mengintervensi siswa. Hanya saja, layaknya pelayan restoran, sekolah berusaha untuk bisa menyajikan daftar menu selengkap mungkin kepada siswa berupa gambaran dan data universitas yang akan mereka pilih. “Sebelum ini juga ada beberapa lembaga pendidikan yang sudah lebih dulu menawarkan jalur bergabung seperti IPB, AKA Migas, Universitas Ciputra, Universitas Petra, Telkom, dan Pertamina. Para siswa tetap kita dampingi agar tidak terburu-buru, tahun lalu ada 67 siswa kita yang lolos SNMPTN dari 256 yang kita daftarkan,” ungkap Endang. Sementara itu, selain jalur undangan SNMPTN, beberapa sekolah juga tengah memfasilitasi siswa untuk mendaftarkan diri pada beasiswa Bidik Misi. Kalau beasiswa Bidik Misi, kata Endang, siswa dipilih yang memang dianggap berprestasi, tapi kurang mampu. Nanti setelah memperoleh user name mereka akan mengisi sendiri beberapa persyaratan untuk beasiswa seperti biodata, ekonomi, data keluarga, data aset keluarga, data prestasi, kondisi rumah dan rencana hidup. “Jadi Bidik Misi ini beasiswa bukan jalur masuk perguruan tinggi. Nanti baru setelah lolos mereka bisa mendaftar ke perguruan tinggi dan diverifikasi lagi oleh PT-nya,” jelas Endang. (jpnn/mas)
Sumber: