TK Strada ST. Maria 2 Tangerang Kunjungi Panti Jompo

TK Strada ST. Maria 2 Tangerang Kunjungi Panti Jompo

  TANGERANG Untuk melatih rasa empati dan peduli kepada sesama yang membutuhkan, puluhan siswa TK Strada ST. Maria 2 Tangerang, mengunjungi Panti Werda Marfati Sitanala, Kota Tangerang. Didampingi para guru dan orangtua siswa, anak-anak menyerahkan bantuan untuk penghuni panti. Tak hanya memberikan bantuan, siswa TK Strada ST. Maria 2 Tangerang, menghibur dengan bernyanyi dan menari bersama, hal tersebut yang membuat suasana panti menjadi senang dan terhibur meski untuk sementara. Kepala TK Strada ST. Maria 2 Tangerang Tri Sudaryati, menuturkan, mengajak siswanya ke panti jumpo merupakan pendidikan karakter yang harus diberikan kepada anak. Kata Tri, pendidikan karakter  merupakan aspek yang penting bagi generasi penerus. Karena seorang individu tak cukup hanya diberi bekal pembelajaran dalam hal intelektual, tetapi juga dalam hal moral, spiritulitas secara holistik. “Menumbuhkan rasa empati sangat penting, terutama pada anak sejak usia dini. Di era globalisasi anak harus diajarkan cara bagaimana menghargai satu sama lain, tolong menolong, sopan santun, bertoleransi dengan sesama yang berbeda, membangun rasa cinta kasih, dan menumbuhkan rasa peduli,” ucap Tri. Lebih lanjut Tri menuturkan, pendidikan karakter mampu  membentuk identitas yang kokoh kepada anak. Menyadari pentingnya pendidikan karakter, terutama menumbuhkan rasa empati sejak dini, TK Strada St. Maria 2 Tangerang mengajak siswa mengunjungi Panti Werda Marfati Sitanala.  Menurut Tri,  membangun empati dimulai dengan memberi contoh yang dapat dijadikan teladan bagi murid diiring dengan pembelajaran. Dengan mempunyai pengalaman langsung berinteraksi dengan penghuni panti jompo akan membentuk siswa berjiwa sosial, berpikir kritis, mencintai dan menghormati orang lain serta adil dalam segala hal. Sementara itu, salah satu orangtua murid Natalia, mengatakan bahwa sebagai orangtua sangat mendukung  kegiatan kunjungan ke Panti Werda. Anak-anak  belajar untuk mengekspresikan dirinya berinteraksi dengan penghuni panti yang usianya sudah nenek dan kakek. Dengan membiasakan agar siswa memiliki sikap empati perlu dilakukan sejak usia dini agar kelak saat anak-anak tumbuh dewasa, mereka lebih matang dalam bersikap, mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik. Kemampuan itu akan memudahkan seseorang dalam beradaptasi dengan lingkungan, sehingga mampu meraih kesuksesan dan tentunya mencapai kebahagiaan. Dengan berempati maka menjadi lebih memiliki perasaan halus, peka dan peduli. “Orangtua begitu mendukung kegiatan kunjungan ke Panti Werda Marfati Sitanala, sehingga anak-anak diajarkan nilai-nilai sosial,” tegas Natalia. (mas)

Sumber: