1 Sochaux vs PSG 4
KEHADIRAN dua superstar Neymar Jr dan Kylian Mbappe di awal musim membuat beberapa pemain menjadi korban bagi pemain di posisi serupa. Beberapa diantaranya adalah Lucas Moura, Jean-Kevin Augustin, Hatem Ben Arfa, dan Angel Di Maria. Keempat pemain tersebut sudah dimasukkan daftar jual. Lucas dan Augustin sudah dilego ke klub lain. Bahkan, Ben Arfa hingga diasingkan ke tim cadangan agar dia tidak betah dan segera out dari Parc des Princes. Hanya saja, ketabahan Di Maria untuk tetap di PSG hingga kontraknya berakhir tahun depan perlahan berbuah manis. Sadar bahwa jatah mainnya tergerus, performa winger timnas Argentina tetap stabil bahkan meningkat saat diberi kesempatan. Hal itu yang bisa membuat PSG harus pikir-pikir lagi untuk melego Di Maria musim depan. Sebab, dia bisa menjadi senjata rahasia saat salah satu dari Neymar dan Mbappe berhalangan. Salah satu buktinya adalah hat-trick ke gawang Sochaux saat membantu PSG menang 4-1 dalam 16 besar Coupe de France kemarin dini hari. Tiga golnya lahir pada menit pertama, 58' dan 62'. Satu gol lainnya dicetak top scorer sepanjang masa PSG Edinson Cavani (27'). Sedangkan gol hiburan tuan rumah dilesakkan Florian Martin (13'). "Kami semua tahu betapa pentingnya Di Maria di tim ini. Saat dia berada dalam performanya seperti saat ini, efeknya sangat bagus bagi tim dan membuat kami bisa memenangkan banyak pertandingan secara beruntun," puji Mbappe kepada L'Equipe. Pernyataan striker timnas Prancis itu tidak berlebihan. Sebab, selama ini Di Maria lebih sering menjadi ban serep ketimbang pilihan utama. Dia menjadi starter pada laga yang dihelat di Stade Auguste Bonal itu juga karena Neymar absen karena kebijakan rotasi. Bagaimana tidak. Winger 29 tahun itu sudah mencetak 13 gol dan membukukan 12 assist hanya dari 28 laga. Torehan golnya itu hanya terpaut dua biji dari rekor gol terbanyaknya selama semusim pada 2015-2016. Padahal, kala itu dia memainkan total 47 pertandingan. Artinya, masih ada 19 laga di musim ini yang bisa membuat pundi-pundi golnya meningkat. Berkat performanya itu, pemilik nomor 11 itu menjadi pemain PSG yang paling banyak terlibat dalam lahirnya gol sepanjang 2018 di angka 15 yang terdiri dari 9 gol dan 6 assist. Mengungguli Neymar yang "hanya" terlibat dalam 12 gol dan Mbappe (6). Lebih jauh, hat-trick tersebut adalah yang pertama baginya dalam delapan tahun. Kali terakhir eks pemain Real Madrid dan Manchester United membukukan tiga gol dalam satu laga terjadi saat Benfica melawan Leixoes pada Februari 2010. Dia menjadi pemain PSG kesepuluh yang membukukan tiga gol di Coupe de France. Hanya Mustapha Dahleb yang mampu lebih baik dengan membukukan empat gol dalam kemenangan 7-1 atas Fontainebleau di musim 1976-1977. Bahkan, masih menurut Mbappe, Di Maria layak kembali jadi starter saat PSG bersua Real pada leg pertama 16 besar Liga Champions (14/2). "Tetapi, saya bukan pelatih. Dia (Di Maria) sudah melakukan hal luar biasa," lanjut striker yang didatangkan dari AS Monaco itu. Emery juga memuji penampilan Di Maria. Hanya saja, dia lebih menyoroti penampilan tim secara menyeluruh. Sebab, dia juga harus cermat berhitung lantaran agenda super padat sudah menanti PSG dengan Real yang berpotensi menjadi salah satu ganjalan. "Tujuan kami adalah lolos tanpa adanya pemain yang cedera. Kami menghormati Coupe de France dan semua lawan kami," kata mantan pelatih Valencia dan Sevilla itu. "Kondisi lapangan yang kurang bagus adalah satu-satunya kendala kami pada laga ini (kemarin). Padahal, kami ingin bermain lebih teknis hari ini (kemarin)," sambungnya. (jpg/apw)
Sumber: