Sri Mulyani Semprot Kemenhub
JAKARTA-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrayati mengkritik Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Semprotan ini terkait, serapan anggaran di lembaga ini yang masih rendah. Kritikan ini juga terlontar karena, pagu alokasi anggaran Kementerian Perhubungan pada 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp48,2 triliun dari sebelumnya Rp17,8 triliun di 2010. Bahkan, dari anggaran pada 2015 begitu spektakuler dari sebelumnya anggaran Rp37 triliun naik ke Rp65 triliun. Namun sayangnya, alokasi anggaran yang diberikan oleh Kementerian Keuangan itu justru malah dikritik. Kemenhub dianggap tidak mampu mengelola dengan baik anggaran yang besar. Hal itu tercermin dari realisasi penyerapan anggaran Kemenhub yang dalam delapan tahun terakhir tidak mampu melebihi 90 persen. "Saya yakin Kemenhub ini kaget dikasih anggaran banyak. Mindset Anda belum mampu kelola anggaran apalagi tambahan anggaran. Tapi kalau tidak jadi apa-apa dosanya besar sekali pada rakyat, belum tambah dosa korupsi," tuturnya, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (1/2). Selain itu, Sri Mulyani juga menganggap jika Kemenhub belum mampu memaksimalkan peran swasta dalam pengembangan transportasi. Pasalnya, alokasi anggaran APBN saat ini jauh dari kata cukup dalam pengembangan itu. "Saya anggap, Kemenhub agak lambat dalam menentukan atau mendorong mengundang peranan swasta. Ada semacam konservatif, ini pakai APBN paling gampang, lobi paling kuat, dapet alokasi di DPR minta tambah anggaran kemudian belanja," jelasnya. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar Kemenhub mampu mengelola anggaran dengan baik. Apalagi, dirinya menilai Kemenhub saat ini cukup tercoreng dengan sejumlah kasus korupsi. "Saya rasa kementerian ini sudah cukup populer dengan korupsi. Jadi anggaran itu harus dibuat semua anggaran dan ternyata bisa diefisiensikan," pungkasnya. (jpc/esa)
Sumber: