Tangkal Internet Lemot dan Mati Listrik
SERANG—Listrik padam dan kendala jaringan internet menghantui pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten sudah mengantisipasinya. Diantaranya dengan menggandeng PLN dan PT Telkom, untuk menjaga kelancaran UNBK SMA/MA yang akan berlangsung Mulai Senin (10/4) hingga Kamis (13/4).
Sekretaris Dindikbud Banten Ardius Prihantono mengaku sudah melakukan kerjasama dengan PT Telkom, untuk menjaga kesetabilan jaringan internet. Untuk jaringan listrik, PLN sudah mengantisipasi untuk tidak melakukan pemadaman pada jam saat UN berlangsung.
“Kami telah melakukan pendataan jaringan yang lemot di setiap sekolah yang melaksanakan UNBK. Agar tidak terjadi jaringan yang lemot PT Telkom sudah mensiagakan personelnya untuk mengantisipasi jaringan lemot tersebut,” kata Ardius, Kamis (6/4).
Dijelaskan Ardius, untuk server jaringan UNBK tetap ada di pusat. Ia beralasan data jaringan terdapat di Internet Service Provider (ISP).
“Jadi dari pusat ke daerah-daerah, mereka siaga. Tapi kalau ada jaringan bermasalah tinggal pihak sekolah yang menggelar UNBK mengirimkan nomor ISP mereka ke Telkom jadi tinggal direstart dari pusat,” jelasnya.
Lebih lanjut Ardius menerangkan, untuk sekolah yang pada saat melaksanakan UNBK terdapat permasalahan jaringan ataupun mati lampu, nantinya akan diberikan tambahan waktu kepada siswa. “Intinya kita fasilitasi semua, kalau ada masalah jaringan waktunya juga kita akan tambah. Dan kalau mati lampu juga PLN juga sudah siaga,” ujarnya.
Selain UNBK, juga digelar Ujian Nasional Kertas Pulpen (UNKP) bagi SMA/MA yang tidak menggelar UNBK. Bahkan naskah soal dan lembar jawaban sudah didistrbusikan di setiap rayon.
Pendistribusian dipimpin oleh Kepala Dindikbud Banten E. Kosasih Samanhudi dari gudang Dindikbud di Lingkungan Trondol, Kota Serang kemarin.
Kosasih mengaku, proses pendistribusian soal UN 2017 mendapatkan pengawalan dari polisi hingga sampai ke tujuan yaitu kantor cabang dinas (KCD) di delapan kabupaten/kota. “Dari KCD soal UN tersebut akan langsung didistribusikan ke gugus dari masing-masing rayon,” katanya.
Dijelaskan Kosasih, gugus sendiri adalah sekolah yang dipercaya oleh seluruh sekolah yang mengikuti UNKP. Di dalam gugus terdiri dari seluruh sekolah yang menjadi peserta UN, di mana pada setiap gugus memiliki jumlah peserta yang berbeda, karena sesuai dengan kabupaten/kota yang mengikuti UNKP.
“Alhamdulilah proses distribusi sudah berjalan dengan aman dan lancar sampai tujuan,” jelasnya. Kepolisian juga dilibatkan untuk melakukan pengawasan agar soal UN 2017 tidak bocor. Ia menjamin, soal-soal UN tidak akan bocor.
Jaminan kerahasiaan soal UN tidak hanya milik Dindikbud Banten, tapi juga panitia, sekolah dan guru yang juga memiliki tanggung jawab yang sama terhadap keamanan soal UN ini.
“Saya mengimbau kepada panitia, sekolah, guru dan pengawas serta instansi terkait dalam UN, untuk menjaga kerahasiaan soal UN tahun 2017 ini. Karena dokumen UN adalah dokumen negara yang harus terjaga kerahasiaannya,” ujarnya.
Lebih lanjut Kosasih mengatakan, untuk mencegah terjadi kebocoran soal UN 2017, Dindikbud Banten melakukan sejumlah upaya, di antaranya adalah tidak menitipkan soal UN 2017 di KCD. Karena KCD belum memiliki kantor, sehingga KCD kurang representatif dalam hal pengamanan soal UN.
“Jadi soal UN 2017 ini setelah diterima oleh KCD, langsung didistribusikan kepada gugus masing-masing. Kemudian, sekolah mengambil soal UN sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu,” katanya.
Ditambahkan Kosasih, UN tidak menjadi persyaratan kelulusan. UN hanya alat ukur kemampuan akademisi siswa. Syarat kelulusan diantaranya hasil UN, USN dan ujian sekolah lainnya. “Kelulusan merupakan otoritas sekolah, karena ada mata pelajaran yang berbeda antara sekolah satu dengan sekolah yang lainnya,” imbuhnya. UN SMA/MA akan dilangsungkan pada 10 April 2017 sampai 13 April 2017. Sedangkan UN susulan dijadwalkan 18-19 April 2017. (tb/ang)
Sumber: