Jelang Liga 2, Tantang Pemain Muda

Jelang Liga 2, Tantang Pemain Muda

Materi pemain Persita yang sebagian besar adalah pemain muda ternyata belum memuaskan hati arsitek tim Ungu Bambang Nurdiansyah. Banur, sapaan Bambang Nurdiansyah, bukan menyoroti teknik dan pengalaman bermain pemain muda tapi lebih kepada mental bertandingnya. Oleh karenanya ia menantang pemain muda untuk berani tampil lebih baik.

Banur melihat mental pemain muda belum sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga ini menurunkan kemampuan teknik dan skill individu yang dimiliki pemain. Mental yang dimaksud Banur adalah semangat pemain untuk melakukan duel saat laga, dimana pemain muda dinilai masih terlalu takut mengembil resiko benturan.

"Padahal mereka punya kemampuan untuk bisa unggul dari lawan-lawannya jika mental petarung dimiliki pemain muda. Akibat mental ini, membuat pemain muda ragu-ragu di lapangan dan kelihatan kerap melakukan kesalahan," ucap Banur.

Padahal kata mantan striker timnas era 80-an jika metal bertanding sudah dimiliki pemain, dirinya berkeyakinan kemampuan pemain muda Persita bisa sangat menunjang kekuatan tim. "Mereka kuat, cepat dan punya potensi merepotkan pertahanan lawan. Buat saya mental bertanding jadi faktor pendongkrak kelebihan pemain muda," tuturnya.

Bahkan, Banur sempat berujar sambil guyon pemain muda Persita butuh memakan daging macan agar tampil garang. Ini didasari penelitian ilmiah tentang nutrisi yang menyebut daging macan mampu membuat pemakannya memiliki karakter buas.

"Itu sekedar pengandaian bahwa pemain muda harus tampil garang di lapangan, tanpa memandang pemain yang dihadapinya adalah pemain senior. Kadang pemain muda masih memandang pemain yang dihadapi, padahal kemampuan yang mereka dimilikinya lebih baik dari lawan," tuturnya.

Dengan regulasi batasan umur yang condong memihak pemain muda, Banur berharap mereka bisa menunjukkan kemampuan sehingga tim yang dibela terdongkrak kemampuannya. Dan ujungnya bisa membuat kompetisi semakin berkualitas seperti yang diharapkan PSSI dalam menetapkan aturan tersebut.

Sementara itu terkait proses perekrutan pemain yang tersisa, Banur menyatakan akan lebih berhati-hati meski waktu perekrutan sangat mepet. Jika ditarik dari pelaksanaan kick-off, 19 April Persita punya waktu hanya 15 hari untuk memenuhi tambahan 6 pemain dari kuota 25 pemain yang dibutuhkan.

"Kita benar-benar manfaatkan waktu yang ada untuk memilih pemain lebih teliti lagi, selain itu kita punya tambahan 10 hari dari jadwal kickoff untuk mendaftarkan pemain hingga 30 April," ungkapnya.

Sikap hati-hati Banur juga dikaitkan dengan informasi terkini dimana PSSI akan meninjau ulang batasan umur buat pemain yang tampil di Liga 1 (sebelumnya Indonesia Super League) dan Liga 2 (sebelumnya Divisi Utama). "Kita lihat juga kemungkinan itu untuk menambah pemain senior," tutupnya. (apw)

Sumber: