Nganggur, Glamping Eks Covid-19 Akan Dibongkar

Bangunan tenda glamping di kawasan terpadu pertanian, Ciater Serpong Kota Tangsel.-(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, SERPONG — Tenda konsep Glamping yang ada di kawasan pertanian terpatu (KPT) di Kawasan Tandon Ciater, Serpong akan dibongkar.
Diketahui, tenda konsep glamping tersebut dibangun Pemkot Tangsel sebagai rumah isolasi bagi pasien Covid-19 pada saat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Kini tenda tersebut tidak lagi digunakan dan kondisinya tidak terawat.
Tenda konsep glamping tersebut berdiri di atas lahan milik Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel dan akan dikembalikan lagi fungsinya seperti semula.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan, tenda konsep glamping, awalnya digunakan untuk rumah lawan Covid-19 dan sekarang tidak dipakai lagi.
”Ada 13 tenda, rencaanya mau dihapuskan dan oleh pihak aset telah dicek dan mungkin akan dinilai appraisal. Yang mengusulkan dihapuskan oleh dinas terkait, yakni Dinkes dan Perkim. Kalau lahan punya Dinas Ketapang,” ujarnya, Minggu, 5 Oktober 2025.
Yepi menambahkan, tenda tersebut sudah disurvei oleh Inspektorat, tim aset dan lainnya dan akan dilakukan penilaian. ”Yang mengusulkan dibongkar kita karena, kita akan menggunakan lahan ini untuk mengembangkan kawasan Edu Agrowisata tetapi, terkendala ada tenda glamping. Dihapuskan ini dilelang dan uangnya dikembalikan ke negara,” tambahnya.
Menurutnya, lahan yang sekarang terdapat tenda glamping luasnya sekitar setengah hektar. Dimana total luas KPT bila ditambah lahan yang terdapat tenda glamping sekitar 10 hektar.
”Nantinya lahan bekas tenda ini akan dibuat pengembangan kawasan edu agrowisata. Kita sudah punya layout desainnya, nantinya akan dijadikan tempat wisata, edukasi, tempat santai masyarakat sambil belajar masa tani,” jelasnya.
Yepi menuturkan, nantinya kawasan tersebut akan dikembangkan dan memiliki zona-zona, yakni ada zona holtikultur, sayur-sayuran, peternakan, mini zoo, perikanann, ada taman bunga dan lainnya.
”Bisa jadi tempat wisata, anak-anak bisa belajar cara pembibitan. DED sudah diusulkan, kalau ada investor ada yang ingin membangun saya serahkan ke tim investasi daerah. Bisa pakai APBD atau swasta sebagai pihak ketiga,” tuturnya.
Namun, Yepi mengaku lebih memiliih pengelolaan kawasan tersebut dikelola pihak ketigakan karena, pemerintah untuk manajemen suatu kawasan wisata belum bisa maksimal. ”Dipihak ketigakan ini supaya jelas pengelolaannya, pengembangan dan perawatannya,” ungkapnya.
Yepi menuturkan, KPT lokasinya bersebelahan dengan Kodiklat TNI. Mulai tahun depan Sekolah Perwira Prajurit Karier (SEPA PK) TNI akan dilaksanakan di Kodiklat TNI dan itu merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan.
”Ada 800 orang tiap tahun yang akan mengenyam pendidikan disana dan ada prodi pertanian. Arahan presiden lulusan perwira harus paham tentang pertanian dan KPT ini bisa jadi tempat untuk belajar,” katanya.
Yepi mengaku, bila tenda konsep glamping yang ada tersebut tidak boleh dibongkar sebaiknya diperbaiki agar bisa dimanfaatkan. ”Glamping kalau tidak boleh dibongkar diharap diperbaiki supaya kondisinya bagus dan nyaman dipakai,” ungkapnya.
Sumber: