2030, Perseroda PITS Target Pasang 138 Ribu Sambungan

2030, Perseroda PITS Target Pasang 138 Ribu Sambungan

Foto bersama Sekda Kota Tangsel Bambang Noertjahjo bersama jajaran direksi PITS dan Palyja Tirta Tangsel, di Balai Kota Tangsel, kemarin.-(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID,  CIPUTAT — Pada Senin, 15 September 2025 dijadwalkan dilakukan penandatanganan kerja sama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) antara BU­MD Kota Tangsel yakni Perse­roda PITS dengan PT Palyja Tirta Tangsel.

Namun, MoU yang dijadwal­kan dihadiri Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie tersebut ba­tal dilakukan. Acara tersebut diganti dengan Sosialisasi pe­ngembangan SPAM Kota Tang­sel Kali Angke dan Kali di Aula Blandongan Balai Kota, Senin, 15 September 2025.

Sekda Kota Tangsel Bambang Noertjahjo mengatakan, pihak­nya meminta maaf karena pe­­nandatangan kerja sama antara PITS dan PT Palyja Tirta Tangsel batal dilaksanakan hari ini.

”Hari ini rencana MoU antara BUP Palyja Tangsel dan PITS namun, untuk sementara akan kita tunda, bukan berkaitan mengenai substansial tapi ke­arah persoalan administrasi,” ujarnya saat sambutan, Senin, 15 September 2025.

Pria yang biasa disapa Bam­bang Apul tersebut menambah­kan, jumlah penduduk Kota Tangsel saat ini hampir 1,5 juta jiwa dan memiliki kebutuhan air minum yang tinggi. Dimana antara kebutuhan dan keterse­diaan air minum perbedaannya masih sangat besar.

”Kita berharap semua sumber air baku yang nantinya akan kita dorong menjadi air utama kebutuhan masyarakat Tangsel dapat terpenuhi. Salah satunya dengan kerjasama yang akan dilakukan kedepan,” tambah­nya.

Menurutnya, pihaknya masih memiliki target 32 persen pada tahun 2029 atau setara 118.216 sambungan langsung. ”Untuk itu kolaborasi dengan PT Palyja dan PITS dalam pengembangan SPAM Kali Angke sebesar 240 liter per second (lps) dan Sungai Cisadane 750 lps sangat stra­tegis dan jelas,” ungkapnya.

Bambang Apul mengaku, PT PITS minta langkah tegas agar masyarakat untuk mengurangi penggunaan air tanah dan lebih mengarah kepada air olahan. 

”Prinsipnya sederhana dan kita akan buat satgas untuk mengoptimalisais penggunaan air olahan ini diarea-arean hang sudah ada jaringan air ini. Kalau area yang belum disedian alternatif pengolahan air baku dari sistem pengo­lahan ini tentu masyarakatnya sulit kita larang,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Uta­ma Perseroda PITS Tubagus Hendra Suherman mengata­kan, kerjasama sudah berpro­ses, termasuk pendampingan dengan Kejaksaan dan BPKP juga sudah final.

”Tertundanya penandata­nganan kerjasama ini hanya dari segi administrasi saja, Pemda ingin paripurna supaya tidak ada kesalahan atau hal yang belum terakomodir,” ujarnya.

Hendra menjelaskan, pihak­nya akan menargetkan pening­katan cakupan layanan air minum perpipaan sesuai Ren­cana Pembangunan Jang­ka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030. ”Sekarang ini ca­ku­pan baru mencapai 22 per­sen atau sekitar 78.891 sam­bungan langsung (SL) dan akan terus ditingkatkan sampai 38 persen atau 138.000 SL pada 2030 mendatang,” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya telah menyusun target tiap tahun untuk mencapai target hingga 2030 mendatang. Dimana ta­hun ini pihaknya targetkan 78.891 SL, 82.744 SL pada 2026, 86.480 SL pada 2027, 97.769 SL pada 2028 dan 118.216 SL pada 2029.

”Sementara pada 2030 target kita bisa mencapai 138.000 SL. Jumlah penduduk Tangsel pada 2023 tercatat sekitar 1,4 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 1,6 juta jiwa pada 2030. Artinya kebu­tuhan air minum juga akan meningkat,” tutupnya. (bud)

Sumber: