Ben Minta BBWCC Segera Normalisasi Kali Angke

Ben Minta BBWCC Segera Normalisasi Kali Angke

Air dari luapan Kali Angke menggenangi Jalan Villa Pamulang, Pondok Benda, Pamulang pada Minggu, 10 Agustus 2025 pagi.-(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, SETU — Pada Minggu, 10 Agus­­tus 2025 pagi sejumlah wi­layah di Kota Tangsel dilandai banjir. Terutama lo­kasi yang berada di dekat ali­ran Kali Ang­ke dan Kali Pe­sanggrahan.

Salah satunya banjir terjadi di Jalan Villa Pamulang. Tak hanya jalanan yang banjir na­mun, seratusan rumah war­ga juga terdampak banjir tersebut meskipun ketinggian air masih sekitar 10-50 centi­meter.

Saat banjir, cuaca di wilayah Kota Tangsel dan khususnya Pamulang tidak hujan. Banjir disebabkan meluapnya aliran dari Kali Angke atau kiriman air dari kawasan Bogor, Jawa Barat.

Terkait banjir tersebut, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, kemarin wila­yahnya tidak hujan tapi, Kali Angke tiba-tiba meluap dan menyebabkan jalan dan ratu­san rumah marga terdampak. 

”Di Tangsel tidak hujan tapi banjir, artinya ada kiriman dari sumber-sumber air yang lain,” ujarnya kepada warta­wan, Senin, 11 Agustus 2025.

Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut menambahkan, meluapnya air Kali Angke ke­mungkinan disebabkan oleh beberapa hal. Salah sa­tunya akibat air kiriman dari kawasan Bogor, Jawa Barat.

”Persoalannya mungkin Kali Angke kita lancar tapi, begitu masuk wilayah Kota Tangerang banyak mengalami hambatan-hambatan, sehingga menahan lajun sirkulasi air,” tambahnya.

”Nah ini yang kita mintakan secepatnya kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cili­wung Cisadane untuk mela­kukan normalisasi Kali Cili­wung yang ada di sepanjang Tangsel dan Kota Tangerang,” jelasnya.

Mantan pegawai Pemkab Tangerang tersebut menu­turkan, informasi dari masya­rakat meluapnya aliran Kali Angke disebabkan lantaran jebolnya tanggul yang ada dikawasan Depok, Jawa Barat jebol.

”BPBD Kota Tangsel dan Di­nas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel sudah saya minta untuk ber­kordinasi dengan Kota De­pok, Jawa Barat. Karena air ini me­ngikuti hukum alam, ya disemua bidang ya harus baik,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Tangsel Moch. Ramlie mengatakan, untuk atasi banjir di Kota Tang­sel diperlukan kerjasama pembangunan antar daerah. ”Antar pemeritah daerah itu harus dilakukan agar bisa me­ngatasi banjir,” ujarnya.

Pria yang biasa disapa Haji Abi tersebut menambahkan, pembuatan tandon atau pe­nam­pungan air sudah ada dan harus banyak dibuat di Kota Tangsel.

”Embung-embung tandon bukan hanya di Tangsel saja tapi, bagian selatan Kota De­pak dan Bogor juga diharap buat tandon. Jadi air dari De­pok tidak langsung ke Tangsel tapi mampir ke embung dulu,” jelasnha.

”Contoh di Villa Pamulang kita masih bisa buat tandor air di Rawa Kalong, kita cari tanah murah yang dibangunan sutet,” tutupnya. (bud)

Sumber: