Kawasan Royal akan Disulap Seperti Braga

Kawasan Royal akan Disulap Seperti Braga

Suasana di kawasan Royal. Pemkot Serang berencana akan menyulap kawasan tersebut seperti di Braga Kota Bandung, Senin (4/8). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kota Serang akan menyulap kawasan Royal, agar tampil lebih modern dan tertata  seperti kawasan Braga di Kota Bandung. 

Untuk melakukan penataan tersebut, pemkot akan me­nyiap­kan anggaran sebesar Rp10 miliar. Penataan akan dilakukan mulai dari sepanjang Jalan Tirtayasa hingga Jalan Judi, Kota Serang. 

Program ini menjadi salah satu prioritas utama Wali Kota Serang, Budi Rustandi, dalam memper­cepat transformasi wajah kota.

Ketua Satgas Percepatan Pem­bangunan dan Investasi Kota Serang, Wahyu Nurjamil, me­ng­ungkapkan bahwa pekerjaan fisik akan dimulai pada bulan September 2025 dan ditargetkan rampung pada Desember tahun ini.

"Di bulan September akan dibangunnya dan di tahun ini ju­ga oleh wali kota. Karena ini men­jadi program prioritas wali kota yang ingin mewujudkan Kota Serang bagus," ujar Wahyu, Senin (4/8).

Menurutnya, revitalisasi ya­ng akan dilakukan bukan sekadar perbaikan tampilan jalan semata, namun menye­luruh hingga ke infrastruktur utilitas dasar. Seluruh kabel udara akan ditanam ke dalam tanah, pedestrian dibangun ulang agar ramah pejalan kaki, serta sistem drainase dan go­rong-gorong akan diperbaiki untuk menghindari genangan air saat musim hujan.

"Jadi semua yang ada di situ akan diperbaiki utilitasnya, dari mulai kabel yang ada di udara itu akan ditanam ke bawah tanah. Kemudian pe­destrian, terus juga termasuk gorong-gorong dan drai­nasenya akan diperbaiki," jelasnya.

Tak hanya fokus pada per­baikan fisik, Pemerintah Kota Serang juga menyiapkan kon­sep lanjutan untuk mem­per­indah kawasan tersebut di tahun berikutnya. Salah satu rencana yang akan diwujudkan adalah pembangunan kam­pung-kampung tematik yang akan menjadi daya tarik baru di tengah kota.

"Nanti di tahun depan akan dibuatkan kampung-kampung tematik. Ini untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif dan UMKM, sekaligus menambah daya tarik wisata," tambah Wahyu.

Selain kawasan Jalan Tirta­yasa dan Jalan Judi, penataan ini akan menyambung hingga ke Pasar Lama dan Jalan Di­ponegoro. Semua kawasan itu akan dirancang dalam satu jalur pedestrian yang ter­hubung hingga ke kawasan Alun-alun Kota Serang.

"Mulainya dari Taman Sari, Jalan Tirtayasa, Jalan Judi, nanti nyambung ke Pasar Lama dan Jalan Diponegoro. Konsepnya setelah dari Pasar Royal itu menyatu ke Alun-alun Kota Serang. Jadi ada satu kesatuan kawasan yang bisa dinikmati warga maupun wisatawan," katanya.

Wahyu menambahkan, kon­sep pembangunan kawas­an ini terinspirasi dari pe­nataan pedestrian di kota-kota besar yang sudah berhasil meng­­hidupkan kawasan pub­liknya. Salah satunya adalah Braga di Bandung yang dikenal se­bagai kawasan ramah pe­jalan kaki dan pusat ekonomi kreatif.

"Referensi pembangunan tentunya seperti kota-kota yang sudah menata kawasan pedestrian dan pedagang seperti di Braga. Cuman kita lebih upgrade lagi dan berbeda tentunya," ungkap Wahyu.

Ia menegaskan, meskipun terinspirasi dari Braga, pi­haknya tidak ingin menjiplak begitu saja. Penataan kawasan Royal akan dirancang sesuai karakteristik Kota Serang, baik dari segi sosial maupun bu­daya.

Sumber: