MPLS SMPN 1 Curug Cegah Judol dan Napza

MPLS SMPN 1 Curug Cegah Judol dan Napza

HARI KEDUA: Suasana hari ke dua MPLS di SMPN 1 Curug, Kecamatan Curug yang masih berjalan sampai dengan 18 Juli 2025 mendatang.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANG — Hari ke-2 Ma­sa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMPN 1 Curug, Kecamatan Curug,  ber­jalan dengan lancar. Di hari ke-2, semua siswa baru dipa­parkan mengenai pengenalan lingkungan sekolah secara me­nyeluruh agar nanti siswa tahu apa saja yang ada sekolah tersebut.

Dalam MPLS Ramah tersebut, SMPN 1 Curug juga memapar­kan tentang bahaya penyalah­gunaan Narkotika Psikotropika, dan bahan Adektif lainnya (Nap­za) serta Judi Online (Ju­dol). Ini karena keduanya banyak dilakukan oleh semua kalangan, baik anak-anak sam­pai dengan orang tua. Hal ter­sebut, agar siswa SMPN 1 Curug tidak terlibat dalam kegiatan yang bisa mem­buat masa depan rusak.

Kepala SMPN 1 Curug Netty Rismayati mengatakan, mema­suki hari ke-2 MPLS, siswa ma­sih diberikan pengenalan tentang profil sekolah dan visi misi SMPN 1 Curug. Selanjut­nya, ada pencegahan bahaya judi online dan juga Napza yang masih marak di luar se­kolah. Sehingga pihaknya perlu melakukan antisipasi dan mem­bentengi siswa dari dua prilaku tersebut yang bisa me­rusak masa depan siswa.

’’Hari ke-2 ini masih berjalan dengan baik dan lancar, siswa baru juga masih semangat meng­ikuti kegiatan. Dalam kegiatan MPLS ini, kami bukan hanya mengenali siswa tentang profil sekolah. Melainkan, juga dengan melakukan pencegahan terhadap bahaya judi online dan Napza,’’ ujarnya.

Netty menambahkan, bahaya judi online sangat megkha­watirkan bagi para siswa, karena sangat mudah diakses oleh siapapun dan pelakunya bisa dari anak sekolah sampai orang tua. Sama halnya seperti Napza, bedanya judi online bisa di mainkan dimana saja.

’’Saya sangat khawatir, ta­ruhannya adalah masa depan siswa. Jangan sampai, mereka terjerumus dan kami sejak dini akan terus melakukan imbauan kepada siswa agar mereka meng­hindari agar tidak meru­sak masa depan mereka. Jika sudah terjerumus, masa depan mereka akan hancur,’’ paparnya.

Ia menjelaskan, MPLS dilaku­kan sampai dengan 18 Juli 2025, bahkan nanti akan ada unjuk minat bakat serta penampilan ekstrakurikuler yang ada di dalam SMPN 1 Curug. Tentunya, selama MPLS tidak ada kegiatan yang membuat siswa takut atur trauma, karna MPLS hanya pe­ngenalan lingkungan sekolah bukan me­lakukan perpelonco­an.

’’Maka itu, MPLS ini bukan ajang perpeloncoan siswa saya tidak setuju. Karena, MPLS ha­­nya sekedar pengenalan ling­kungan sekolah beserta isinya dan tidak ada kegiatan yang sifatnya fisik atau hal lain­nya. Jika memang ada, kami tidak segan-segan menindak­nya. Dan saya jamin, siswa baru akan senang selam MPLS ber­langsung,’’tutupnya.(ran)

Sumber: