Pimpin Upacara, Benyamin : Nilai Pancasila Harus Bisa Membumi

Pimpin Upacara, Benyamin : Nilai Pancasila Harus Bisa Membumi

Pegawai Pemkot Tangsel mengikuti Upacara Hari Lahir Pancasila 2025.-Tri Budi/Tangerang Ekspres-

TANGERANGEKSPRES.ID - Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie memimpin upacara Hari Lahir Pancasila 2025. Upacara dengan tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila, Menuju Indonesia Raya" tersebut dilaksanakan di Halaman Balai Kota, Senin (2/6/2025). 

Dalam momen hari Lahir Pancasila, Benyamin mengingatkan kepada kita semua bahwa Pancasila bukan hanya sekadar hafalan tapi, harus jadi sifat hidup dan terutama nilai-nilai Pancasila dari sila pertama hingga terakhir.

"Tantangannya adalah di arus globalisasi saat ini sesungguhnya semakin dirasakan perlu nilai Pancasila itu terinternalisasi dalam kelompok masyarakat dan individu masyarakat," ujarnya saat sambutan, Senin (2/6/2025).

Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut menekankan bagaimana kita menyelesaikan hal tersebut dengan musyawarah dan lainnya dan itu harus kita terapkan.

"Bukan hanya jadi pelajaran formal di sekolah-sekolah tapi, dibirokrasi, kegiatan ekonomi, kegiatan budaya dan lainnya nilai-nilai Pancasila itu harus bisa membumi," harapnya.

Penerapan nilai-nilai Pancasila di birokrasi jelas, semua sudah tercermin di SOP, sikap, disiplin serta sanksi-sanksi bila terjadi pelanggara-pelanggaran terhadap nilai pancasila yang luas.

"Bukan saja kita memberikan penghargaan bagi yang berprestasi tapi, kita juga berikan punishment bagi yang melanggar aturan karena, sikap dan disiplin itu adalah salah satu nilai dari Pancasila. Termasuk memerangi berita hoaks, melakukan pengecekan yan sliweran di media sosial dan lainnta," jelasnya.

Pak Ben mengungkapkan, pada 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia, yakni hari lahir Pancasila. 

Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara tapi, juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia. 

"Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan uud 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," tuturnya.

Mantan Wakil Wali Kota Tangsel tersebut mengaku, dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda. 

"Dalam pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial dan penghormatan terhadap martabat manusia," tutupnya. (*)

 

Sumber: