Muhammadiyah Diminta Tindak Tegas Manuver Gufroni yang Dinilai Bela Mafia Tanah

Muhammadiyah Diminta Tindak Tegas Manuver Gufroni yang Dinilai Bela Mafia Tanah

Koordinator AMM. Rimbo Bugis.-Kiriman foto untuk Tangerang Ekspres-

TANGERANGEKSPRES.ID - Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) mendesak Ketua Bidang Riset dan Advokasi Publik LBH-AP PP Muhammadiyah Gufroni meminta maaf karena dianggap sengaja menggiring Muhammadiyah secara organisasi membela kepentingan mafia tanah.

Demikian dikatakan Koordinator AMM Rimbo Bugis, melalui keterangannya, Sabtu (3/5/2025).

Menurut Rimbo Bugis, apa yang dilakukan Gufroni telah mencoreng integritas Muhammadiyah sebagai organisasi.

"Tindakan Gufroni bukan hanya tidak etis. Tapi juga telah merusak marwah dan wibawa Muhammadiyah sebagai organisasi yang menjunjung tinggi keadilan dan integritas," tegasnya.

Rimbo Bugis juga mendorong Pimpinan Pusat Muhammadiyah membentuk tim independen, guna melakukan investigasi dan penyelidikan.

"Kami memohon Pimpinan Pusat Muhammadiyah, segera menjatuhkan sanksi tegas berupa pemberhentian tetap (Gufroni) dari jabatannya saat ini di LBH Muhammadiyah," ucapnya.

Kecaman pada manuver Gufroni juga pernah diutarakan salah satu warga Muhammadiyah Paman Nurlette. Ia adalah mantan Ketua Presidium Sidang Muktamar DPP IMM.

Menurut Paman Nurlette, Gufroni sudah melakukan kesalahan fatal dengan gegabah menggiring Muhammadiyah untuk membela mafia tanah berkedok korban kezaliman tanpa mengetahui riwayat kasus pemalsuan surat tanah yang dilakukan oleh Charlie Candra, dan almarhum ayah Charlie Camdra di kawasan Cengkareng.

"Gufroni membawa Muhammadiyah bela Charlie Candra, karena tidak paham kasusnya, yang mana ini bukan tentang sengketa lahan melawan PIK2, tetapi murni pemalsuan dokumen tanah oleh Sumita Candra, ayah Charlie Candra berupa tanda tangan pemilik asli tanah The Pit Nio sejak 1993 sesuai Putusan Pengadilan Negeri Tangerang," tuturnya.

Lebih lanjut, kasus Charlie Candra yang dibela Gufroni dari LBH Muhammadiyah, telah diputuskan oleh Pengadilan dan sudah memperoleh kekuatan hukum tetap. Sehingga tidak etis masih mengomentari permasalahan tersebut.

Kata Nurlette lagi, Gufroni kalau ingin membela kaum marjinal, baiknya datang advokasi dan membela hak ahli waris The Pit Nio sebagai korban pemalsuan dokumen oleh Sumita Candra.

"Bukan sebaliknya menggiring Muhammadiyah membela anaknya Charlie Candra sebagai mafia tanah," imbuhnya.

Sementara saat ingin dimintai tanggapannya, Gufroni tidak menjawab pesan yang dikirim wartawan meskipun sudah dibaca. (*)

 

Sumber: