Kades Tegaskan Website Desa Wanayasa Pontang Bukan Dikerjakan oleh PT WSMB

Kades Tegaskan Website Desa Wanayasa Pontang Bukan Dikerjakan oleh PT WSMB

-Kepala Desa Wanayasa (kanan) A Tobri bersama perangkat desa, saat berbincang-bincang di kantornya.-

SERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID, - Kepala Desa Wanayasa, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Ahmad Tobri membantah melaporkan PT Wahana Semesta Multimedia Banten (WSMB) sebagai pihak ketiga pengadaan website desa, seperti yang diberitakan di beberapa media online. 

Namun, Tobri mengaku melaporkan pihak ketiga yakni salah satu rumah konsultan berinisial IUG. Pihak ketiga tersebut yang mengerjakan website desa di desanya. "Saya tidak menyebut PT WSMB, yang saya laporkan itu rumah konsultan, orangnya atas nama Alung,” kata Tobri kepada saat ditemui di kantornya, Rabu 5 Maret 2025.

Tobri juga mengaku tidak merasa diwawancarai oleh wartawan saat berada di Polda Banten. Ia juga tidak menyebut nama PT WSMB kepada siapapun. "Saya tau-tau sudah ada pemberitaannya, saya tidak pernah diwawancara wartawan saat di Polda," tegasnya. 

Terkait pengadaan website desa di Desa Wanayasa, Tobri menjelaskan proyek itu dilakukan pada tahun 2023 melalui Rumah Konsultan IUG, bukan PT WSMB. "Perantaranya namanya Alung, kita kenal dari salah satu pejabat di Kecamatan Pontang," ujarnya. 

Pada tahun 2023 itu, pihaknya sudah melunasi pembayaran pekerjaan website desa melalui transfer ke rekening rumah konsultan tersebut sebesar Rp37.055.000. Namun, website yang dijanjikan tidak kunjung selesai. "Sebelumnya kami sempat menolak, tapi terus mendesak kami. Akhirnya uang sudah ditransfer tapi realisasinya belum ada sampai sekarang," ujarnya. 

Tobri mengaku sudah beberapa kali menjalin komunikasi dengan Alung. Namun hingga kini belum ada itikad baik dari Alung. "Sampai saat ini websitenya enggak ada, kami sudah beberapa kali menjalin komunikasi, kami hubungi orangnya juga sudah susah, terpaksa kami ambil jalan hukum," ujarnya. 

Karena itu, Tobri berencana akan melaporkan persoalan ini ke Polres Serang. Sehingga tidak menjadi temuan saat pemeriksaan laporan keuangan desa dan memberikan efek jera kepada pihak ketiga yang nakal. "Saya sebelumnya ke Polda, dari Polda mengarahkan ke Polres, beberapa hari ke depan saya akan lapor ke Polres sekaligus membawa saksi," ucapnya. 

Sekretaris Desa Wanayasa, Hafiz menambahkan, pada tahun 2023 sempat diberikan akses website oleh pihak penyedia. Namun bentuknya masih trial. "Bentuknya masih demo (trial), sekarang kita gak punya akses lagi ke websitenya," katanya. 

Ia menegaskan pihak penyedia website itu ialah Rumah Konsultan IUG, bukan PT WSMB. "Bukti transfernya juga ada di bendahara, kami transfer ke rumah konsultan tersebut, bukan ke perorangan," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan IUG, Lili Nazarudin membenarkan jika rumah konsultan tersebut berada di bawah naungan organisasinya. Ia juga tidak membantah jika ada keluhan dari berbagai desa terkait website desa. Rumah konsultan itu, dikelola oleh seorang berinisial HRS.

“Rumah konsultan ini kita bentuk sejak tahun 2012, nah pada tahun 2023 memang bermasalah, mungkin HRS ini menjalin kemitraan dengan saudara Alung,” katanya.

Pihaknya juga mengaku sudah tidak bisa berkomunikasi dengan HRS sejak tahun 2023. Bahkan banyak dari pengurus IUG yang menjadi korban HRS. “Saya saja selaku temannya menjadi korban, jadi ini memang secara pribadi, sejak ada masalah ini kami sudah mengamankan berkas rumah konsultan itu supaya tidak disalahgunakan lagi,” ujarnya.

Terkait kasus yang menyeret rumah konsultan tersebut, Lili menyerahkan sepenuhnya kepada hukum. “Tapi ini murni atas perbuatan HRS secara pribadi, tidak ada kaitannya dengan organiasi maupun institusi,” pungkasnya.

Sumber: