Dindikbud Tangsel Ingatkan Kembali Sekolah Larang Study Tour
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan (kanan) memantau uji coba program makan bergizi gratis di SMPN 19 Tangsel beberapa waktu lalu.-Tri Budi/Tangerang Ekspres-
TANGERANGEKSPRES.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsek kembali mengingatkan kepada sekolah yang ada dibawah kewenangannya untuk tidak mengadakan kegiatan study tour atau lintas kurikulum.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan terutama kecelakaan lalu lintas. Dindikbud juga telah lama mengeluarka Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 400.3.5/4208-DISDIKBUD.
Surat Edaran tersebut menetapkan larangan kegiatan study tour, widya wisata, atau kegiatan lintas kurikulum lainnya bagi jenjang PAUD, TK, SD dan SMP di Kota Tangsel.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, surat edaran larangan untuk melakukan study tour masih berlaku dan wajib dilaksanakan oleh pihak sekolah. Larangan ini juga berlaku saat libur sekolah seperti saat ini," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Senin (23/12/2024).
Deni menambahkan, study tour hanya boleh dilakukan kesekitar Provinsi Banten dan Kota Tangsel. "Lebih baik study tour dilakukan dilokal saja baik Tangsel maupun Banten," tambahnya.
Study tour lokal bisa dilakukan ke BRIN, Monumen dam Tugu Daan Mogot, Palagan Lengkong, Lapangan Terbang Pondok Cabe dan lain-lain. Namun, bagi sekolah yang ingin melakukan study tour lokal juga harus mendapat persetujuan orang tua, serta manfaatnya harus terukur dan jelas.
"Jelas, larangan ini untuk mengantisipasi kejadian kecelakaan bus yang ditumpangi rombongan study tour. Ini menjadi kekhawatiran dan sampai saat tersebut edaran larangan tersebut belum dicabut," terangnya.
Bagi yang tetap membandel, Deden mengaku pihaknya akan memberikan sanksi kepada kepala sekolah. "Sekali lagi suray edaran ini masih berlaku dan pertimbangkan secara matang kalau mau mengadakan study tour," tuturnya.
"Yang terpenting study tour dilakukan harus memiliki manfaat dan ada kolerasi dengan proses belajar mengajar atau tidak. Lebih baik study tour ke tempat-tempat yang ada di Tangsel saja," tutupnya. (*)
Sumber: