Mengaku Sudah Setahun Pakai Sabu-Sabu
JAKARTA-Penangkapan anggota Dewan Pakar Partai Golkar Indra J Piliang (IJP) karena narkoba mengundang keprihatinan. Salah satunya dari kolega separtai Indra, Bambang Soesatyo. Pria yang karib disapa Bamsoet itu menilai Indra adalah anak muda yang memiliki idealisme tinggi. Indra juga menjadi idola di kalangan anak muda Golkar. Gagasan dan pemikirannya senantiasa mewarnai gerakan sosial partai Golkar. "Sebagai sahabat, saya prihatin. IJP adalah sosok yang sangat potensial," kata ketua Komisi III DPR itu, Kamis (14/9). "Tidak banyak politikus yang pintar bicara dan menuliskan pikirannya di berbagai media," kata dia. Bambang yakin Indra hanya menjadi korban pergaulan dan salah memilih teman. Untuk itu dia berharap pihak kepolisian menanganinya dengan bijaksana. Setelah proses hukum selesai sebagaimana diatur dalam undang-undang, dia berharap Indra mendapatkan pembinaan dan rehabilitasi. "Saya yakin IJP sebagai anak muda yang cerdas segera menyadari kekeliruannya dan meninggalkan dunia kelam tersebut," pungkasnya. Nama Indra J Piliang bukanlah sosok asing di jagat politik nasional. Dia merupakan figur muda yang dibesarkan di Partai Golkar. Indra yang juga dikenal dengan inisial IJP pernah menjadi calon legislatif dari Golkar pada Pemilu 2009. Saat itu Golkar masih dipimpin Jusuf Kalla (JK). Ketika JK lengser dari pucuk pimpinan Golkar, Indra masih punya posisi penting di partai beringin hitam itu. Lulusan jurusan sejarah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia itu juga menjadi ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Indra J Piliang ketika partai pemenang Pemilu 2004 itu dipimpin Aburizal Bakrie. Indra punya latar belakang sebagai peneliti dan hobi menulis. Dia pernah menjadi peneliti di lembaga bergengsi Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Bahkan, Indra pernah menjajal peruntungan di kampung halamannya di Kota Pariaman sebagai calon wali kota (cawako) pada Pilkada 2013. Dia berdampingan dengan Jose Rizal dan memperkenalkan diri dengan sebutan IJP Joss. Upaya Indra juga menjadi pertanyaan. Sebab sebagai fungsionaris di DPP Golkar, politikus kelahiran 19 April 1972 itu justru memilih maju melalui jalur perseorangan. Tapi upaya Indra kandas. Dia kalah karena tak bisa meraih suara signifikan. Indra pun balik merantau ke Jakarta. Pada Pilpres 2014, Indra menjadi pendukung duet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sekretaris Dewan Pakar Partai Golkar Firman Soebagyo prihatin mendengar kabar penangkapan Indra J Piliang karena diduga mengonsumsi sabu-sabu. Indra yang juga anggota Dewan Pakar PG itu kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya. Firman menegaskan, narkoba menjadi musuh masyarakat. Presiden Joko Widodo bahkan mengatakan Indonesia sudah darurat narkoba. "Tentunya kami merasa prihatin dan menyayangkan itu jika terbukti benar kalau Pak Indra mengonsumsi barang haram yang namanya narkoba," kata Firman, Kamis (14/9). Hingga saat ini, Firman masih belum bisa berkomunikasi dengan aparat yang melakukan penangkapan untuk mengecek kebenaran tertangkapnya Indra. Dia pun belum memastikan apakah Indra merupakan korban atau memang mengonsumsi sabu sudah menjadi kebutuhannya. Karena itu, ujar Firman, lebih baik menunggu hasil uji laboratorium apakah Indra benar-benar positif, sering mengonsumsi, atau mungkin terjebak. "Atau mungkin baru pertama kali ke situ (tempat karaoke) dan kemudian ada yang sengaja memberikan atau memasukkan barang haram itu. Kan bisa jadi," katanya. Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kamis (14/9) telah memeriksa Indra. Dari hasil pemeriksaan diketahui IJP telah mengonsumsi narkoba selama setahun. "Dari pemeriksaan yang bersangkutan ini sudah menggunakan sabu-sabu selama setahun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kantornya. Sebelumnya, IJP dan dua rekannya inisial RF dan MIJ diamankan polisi mengonsumsi sabu-sabu di kamar karaoke sebuah tempat hiburan malam di Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (13/9) malam. Ketiganya dipastikan positif sabu-sabu berdasarkan hasil tes urine yang mereka lakukan. "Positif tiga-tiganya, " tegas Argo. Argo menjelaskan, IJP dan dua rekannya mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu untuk kesenangan semata. Tak hanya itu, IJP juga mengaku mengkonsumsi sabu-sabu untuk menambah stamina. "Barang buktinya (sabu) habis digunakan, kami cek dan cari, mungkin satu gram. Barang bukti yang disita satu set bong dan cangkong bekas pakai," jelasnya. (jpnn)
Sumber: