Petani Cengkih Di Lebak Masuki Masa Panen

Petani Cengkih Di Lebak Masuki Masa Panen

Sorang petani di Lebak menjemur Cengkih hasil panennya, belum lama ini.--

TANGERANGEKSPRES.ID - Petani cengkih yang tersebar di sejumlah wilayah di Lebak sudah mulai memasuki masa panen, dan harga komoditas cengkih kering di tingkat penampung di Lebak mencapai Rp90 ribu per kilogram.

"Harga cengkih kering sekarang menurun dibandingkan satu bulan lalu yang mencapai Rp100 ribu per kilogram," kata Rusdana (55), seorang penampung cengkih di Lebak, Minggu (29/9/2024).

Lanjut Rusdana, ia menampung komoditas cengkih dari berbagai daerah di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, dalam sepekan ini, sudah mulai banyak petani yang menjual hasil taninya, menyusul mulai memasuki musim panen. Karena, puncak panen November-Desember 2024, dipastikan komoditas cengkih melimpah dan diperkirakan harga akan terus turun.

 

"Kami menampung cengkih kering dengan harga Rp90 ribu per kilogram yang nantinya dikirim ke Jawa Tengah," ujar Rusdana.

 

Muhamad Nasir, petani di Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, mengaku menjual cengkih kering Rp90 ribu per kilogram sebanyak 100 kilogram, sehingga menghasilkan pendapatan Rp9 juta. Cengkeh yang dijualnya ke penampung di Rangkasbitung itu dari lahan seluas satu hektar.

 

"Kami merasa bersyukur perkebunan cengkih ini bisa menopang kebutuhan keluarga," katanya.

 

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan perkebunan cengkih hingga kini menjadi komoditas unggulan petani hingga mampu membangun rumah, menyekolahkan anak, hingga melaksanakan ibadah umrah dan haji ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.

 

Perkebunan cengkih di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang di Kecamatan Bayah, Cibeber, Malingping, Cilograng, Cijaku, Cigemblong, Cipanas, Sobang, Muncang, Panggarangan, Gunungkencana, Lebak Gedong, dan Bojongmanik.

 

Sumber: