Poin Penalti Dihapuskan
LUSAIL - Sistem poin penalti yang pernah mengubur harapan Valentino Rossi menjuarai MotoGP 2015 bakal dihapus musim ini. Ketika nantinya berlaku sanksi terhadap terjadinya insiden di dalam balapan akan diserahkan sepenuhnya kepada pengawas lomba atau stewards.
Penalti poin diberlakukan sejak 2013. Sistem ini dibuat agar tercipta konsistensi dalam penjatuhan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan rider. Beberapa kali sempat mengalami perubahan dalam pemberlakuannya.
Penjatuhan sanksi paling bersejarah dengan sistem ini adalah ketika Rossi terlibat insiden senggolan dengan Marc Marquez di GP Malaysia 2015 silam. Stewards menjatuhkan sangsi tiga penalti poin.
Karena sudah mencapai akumulasi empat penalti poin selama 12 bulan- satu poin penalti didapat saat kualifikasi GP San Marino- The Doctor harus start dari posisi paling belakang di seri pamungkas GP Valencia. Akibatnya, di seri penentuan tersebut Rossi kalah dan harus merelakan gelar juara dunia jatuh ke tangan teman satu timnya Jorge Lorenzo.
Pada sistem perhitungan saat itu, akumulasi empat poin rider harus start dari belakang. Sedangkan kalau sudah mencapai tujuh mesti start dari pitlane. Dan ketika mencapai 10 dia akan didiskualifikasi dan tidak boleh turun membalap di seri berikutnya. Tahun lalu, hukuman start dari belakang dan dari pitlane dihapus.
"Penalti poin sudah tidak diperlukan lagi," bunyi hasil keputusan Komisi Grand Prix yang diputuskan dalam pertemuan di Qatar. Kini stewards memiliki diskresi untuk menjatuhkan sangsi kepada rider yang dianggap melakukan kesalahan. Itu sudah terjadi di GP Belanda tahun lalu saat Andrea Iannone dihukum start dari belakang setelah menabrak Lorenzo di Barcelona. Hukuman kedua selama enam seri pembuka musim lalu.
Aturan keselamatan di pitlane juga mengalami perubahan. Untuk sesi kualifikasi tim diperbolehkan menempatkan enam kru di pitlane yang semuanya wajib mengenakan helm. Mereka bertugas membantu rider berganti motor. Sedangkan dalam balapan flag-to-flag, hanya empat mekanik yang boleh berada di pitlane. (jpnn/apw)
Sumber: