Jangan Mudah Percaya Medsos
TIGARAKSA-Untuk menguatkan tali silaturahmi antar warga dan menjaga kondusifitas keamanan di Kabupaten Tangerang, Pemerintah Kabupaten Tangerang akan mengundang seluruh komunitas kesukuan yang terdaftar di Kesbangpol dalam acara deklarasi damai. Deklarasi damai ini juga untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan yang tinggal beberapa bulan lagi.
Deklarasi yang bertajuk ‘Deklarasi Damai Bhineka Tunggal Ika’ ini akan dilaksanakan di Gedung Serba Guna, Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigaraksa. Acara deklarasi ini rencananya akan digelar pada 4 April mendatang.
“Deklarasi ini untuk menguatkan ikatan silaturahmi antar kelompok. Tujuannya untuk saling membangun dan mengisi pembangunan Kabupaten Tangerang,” kata Bupati Tangerang A Zaki Iskandar, saat menerima pengurus PWI Kabupaten Tangerang, kemarin.
Selain itu, tambah Zaki, deklarasi ini juga untuk menciptakan rasa aman dan tenang menyambut datangnya bulan Ramadan. Menurutnya, wilayah Kabupaten Tangerang dihuni oleh berbagai etnis, suku dan komunitas. Banyaknya etnis, suku dan komunitas ini harus saling mengisi dalam pembangunan. Bupati yakin, jika seluruh komponen masyarakat bersatu, maka pembangunan di Kabupaten Tangerang akan terus berkembang, dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“ Kita harus saling menghormati suku, agama dan ras dan kepercayaan masing-masing. Jangan mudah terprovokasi. Komponen masyarakat harus bisa menjaga kondisi keamanan agar wilayah Kabupaten Tangerang menjadi lebih aman lagi dan menjadikan wilayah ini tempat yang menarik untuk berinvestasi,” katanya.
Zaki meminta komunitas-komunitas kesukuan di Kabupaten Tangerang bisa menjadi agen pembangunan dengan menjaga kondusifitas wilayah. Jika ada gesekan, hendaknya didamaikan dan dijaga untuk tidak meluas. Sebaliknya, tambah Bupati, jika ada anggota komunitas yang melanggar hukum, harus diserahkan ke pihak yang berwenang.
“ Siapa saja yang berurusan dengan hukum harus diselesaikan secara hukum, dan tidak boleh ada yang intervensi,” katanya.
Dalam kesempatan itu juga, Zaki mendukung terbentuknya Jaringan Wartawan Anti Hoax. Menurut Zaki, saat ini banyak berita bohong yang disebar via sms, youtube atau media sosial lainnya. Banyak, kejadian bentrokan dipicu oleh berita-berita bohong yang disebar lewat media sosial. Untuk itu, media massa dan wartawan, harus menjadi unjung tombak pemberantasan berita bohong.
Bupati menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan berita lewat sms, youtube dan media sosial (Medsos) lainnya. Dalam beberapa kasus, tambahnya, sejumlah bentrokan yang belakangan ini terjadi, dipicu oleh beredarnya berita bohong dari sejumlah media sosial.
“ Saya sangat mendukung adanya Jaringan Wartawan Anti Hoax dan komunitas-komunitas anti hoax lainnya,” tandas Zaki.
Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Tangerang Sangki Wahyudin mengatakan, Keberadaan hoax harus menjadi perhatian insan jurnalis. Sebab, berita hoax bisa merugikan kaum jurnalis karena bisa saja hoax mencatut nama wartawan atau media tertentu.
“Untuk itu saya mengajak kepada teman-teman wartawan agar menjadi tameng utama dalam memberikan informasi yang akurat dan aktual sehingga bisa memerangi hoax,” terangnya.
Jurnalis harus memberikan edukasi agar warga menjadi komponen yang melek informasi. Artinya, warga yang memiliki nalar kritis dalam mencerna tujuan dari disampaikannya informasi. Dengan begitu, warga akan memiliki kapasitas untuk menganalisis berita yang diterimanya hoax atau fakta.(sdh)
Sumber: