Malaysia Selalu Bikin Ulah

Malaysia Selalu Bikin Ulah

JAKARTA-Tidak hanya membuat bendera Indonesia menjadi terbalik, Panitia SEA Games Malayasia 2017 juga kembali mengulang kesalahan fatal dalam mencetak majalah souvenir khusus acara ini. Kesalahan panitia tak hanya terlihat dalam penempatan bendera Indonesia yang dibalik menjadi putih merah di halaman 80, tapi ternyata ada juga kesalahan di halaman 32. Bedanya, kali ini Malaysia melakukan kesalahan fatal karena menukar bendera Indonesia dengan bendera Thailand. Di situ terpampang daftar negara peraih medali SEA Games 2011 di Jakarta-Palembang. Indonesia yang menjadi juara umum, memang benar ditulis berada di peringkat pertama. Namun, bendera yang dipampang ternyata bendera Thailand. Demikian juga dengan peringkat runner up, benar ditulis Thailand tapi bendera yang dipampang milik Indonesia. Wajar akhirnya di media sosial semakin kencang hujatan terhadap Malaysia. Tagar #ShameOnYouMalaysia menggema dan menjadi trending topic di twitter. Komisi X DPR yang membidangi olahraga mengecam insiden terbaliknya gambar bendera Indonesia di buku panduan Sea Games 2017 yang tahun ini diselenggarakan Malaysia. Menurut Komisi X, insiden tersebut merupakan kesengajaan dari pihak Malaysia. "Patut dicurigai selalu ada unsur kesengajaan. Indonesia (bendera) terbalik kan gimana itu? Kan berapa negara, nggak mungkin lah kalau kealpaan hal-hal begitu. Ya, ya (disengaja)," ujar anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (19/8) malam. "Kalau kita lihat track record Malaysia, selalu bikin ulah seperti itu, dari dulu. Dalam aspek perbatasan, seni budaya, segala macam, mereka itu selalu cari ulah," imbuh Dadang. Dadang kemudian bicara soal hubungan Indonesia-Malaysia yang kerap bersitegang. Dia pun tak heran jika kali ini Malaysia membuat kehebohan baru dengan mencetak secara terbalik gambar bendera Indonesia. "Kita dengan Malaysia bertentangan, mereka selalu cari gara-gara. Memang itu hanya persoalan gambar, tapi sudah menyangkut bendera itu sakral. Itu (protes) harus kita lakukan dengan serius karena saya kira nggak mungkin kesalahan yang tidak sengaja," jelas Dadang. "Malaysia sering berbuat ulah ya, jadi bukan hanya di Sea Games saja, jadi sebelumnya kita sering berurusan dengan Malaysia. Kalau urusan kita dengan Malaysia itu harus membuat sikap tegas, ada nota protes resmi ya," tegas Dadang. Wasekjen Hanura ini mengatakan alasan Malaysia yang mengaku khilaf atas insiden ini hanya omong kosong. Peserta Sea Games 2017 tak sebanyak ajang olahraga internasional lain sehingga seharusnya Malaysia paham dan mengerti bentuk bendera Indonesia. Terlebih, Indonesia-Malaysia merupakan negara serumpun. Insiden seperti ini seharusnya tak terjadi karena memalukan. "Berapa sih peserta Sea Games itu kan? Kalau ada Polandia ikut ya wajar kebalik-kebalik itu kan," ucap Dadang. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sesalkan kesalahan pemuatan gambar bendera Indonesia di suvenir spesial SEA Games Kuala Lumpur 2017, Malaysia. Ketua Umum KOI Erick Thohir mengatakan buku itu telah dibagikan kepada tamu undangan, termasuk Menpora Imam Nahrawi saat upacara pembukaan ajang olahraga dua tahunan di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia Sabtu (19/8) malam. Bendera Indonesia yang tercetak terbalik ini sebenarnya untuk menandakan negara yang sudah menjadi tuan rumah SEA Games sebelum-sebelumya. Di bawah bendera tersebut, terpampang jelas tahun ketika Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games yaitu 1979, 1987, 1997 dan 2011. Kesalahan mencetak bendera hanya terjadi pada Indonesia. Sementara itu, bendera negara peserta SEA Games lainnya tercetak dengan benar. "Sudah tentu saya menyampaikan penyesalan yang mendalam atas kesalahan fatal tersebut. Itu menunjukkan keteledoran dan ketidak telitian," jelasnya. "Meski persahabatan adalah warisan terbesar dalam olahraga, namun kesalahan dalam menampilkan atau menyajikan identitas negara lain, tetap tidak bisa dibenarkan. Walaupun ini terjadi di dunia olahraga, jangan sampai ada hal yang menggangu hubungan antar negara karena hal-hal seperti ini," kata Erick, kepada awak media, Sabtu malam. Meski dalam hubungan antar negara, pihak Kemenpora yang mewakili pemerintah Indonesia akan menyampaikan sikap protes, namun dalam interaksi sesama National Olympic Committee (NOC), KOI berencana juga akan mengajukan hal serupa. "Kami akan menyampaikan nota protes dan keberatan kepada Presiden NOC Malaysia, Tuanku Imran dan Sekjen, Beng Chop Low tentang hal ini, sekaligus meminta buku tersebut ditarik dari peredaran serta diganti dengan pemuatan bendera Merah Putih yang benar," tegas Erick. Presiden Joko Widodo telah menerima informasi tentang lambang Merah Putih yang tercetak dalam kondisi terbalik pada brosur SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu pun menyesalkan insiden tersebut. "Kita sangat menyesalkan kejadian seperti itu," katanya ketika ditanyai awak media usai menyerahkan sertifikat hak atas tanah di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu, (20/8). Jokowi pun menantikan klarifikasi resmi sekaligus permintaan maaf Pemerintah Malaysia. Menurutnya, persoalan bendera sudah menyangkut nasionalisme. "Kita menunggu permintaan maaf dari pemerintah Malaysia karena ini menyangkut sebuah kebanggaan nasionalisme dari bangsa kita Indonesia," tutur mantan gubernur DKI Jakarta itu. Meski demikian pria asal Solo itu mengharapkan semua pihak tetap tenang dalam menghadapi persoalan tersebut. "Tidak usah dibesar-besarkan," pungkas Jokowi. (jpnn)

Sumber: