Brasil Pertama Lolos
Timnas Brasil dipastikan menjadi negara pertama yang lolos dari babak kualifikasi untuk tampil pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Brasil menjadi negara kedua yang memastikan tampil di putaran final selain tuan rumah Rusia.
Lolosnya Brasil tak lepas dari hasil-hasil kualifikasi di zona CONMEBOL, Rabu (29/3) pagi WIB yang membuat poin yang dikumpulkan skuat asuhan Adenor Leonardo Bacchi atau yang dikenal dengan sapaan Tite tak terkejar oleh rivalnya. Brasil sendiri meraih kemenangan atas Paraguay dengan skor 3-0 dalam pertandingan kualifikasi di Arena Corinthians, Sao Paulo. Hasil itu membuat mereka kukuh di puncak klasemen zona CONMEBOL dengan 33 poin dari 14 pertandingan.
Hasil minus dua kompetitor Argentina dan Uruguay jadi faktor utama lolosnya tim Samba. Argentina ditaklukkan Bolivia dengan skor 0-2, sementara Uruguay tumbang 1-2 di markas Peru beberapa jam usai laga Brasil vs Paraguay tuntas digelar.
Dengan empat pertandingan tersisa, Brasil sudah dipastikan tidak akan finis lebih rendah dari peringkat empat yang merupakan posisi akhir untuk tiket lolos langsung ke Rusia.
Brasil saat ini memimpin klasemen dengan 33 poin. Kolombia menyusul dengan 24 poin, diikuti Uruguay dan Chile yang sama-sama punya 23 poin. Sementara itu, Argentina yang duduk di peringkat lima (zona playoff) punya 22 poin.
Sekalipun Brasil kalah di empat laga tersisa, nilai 33 yang dikemas Casemiro dkk tak terkejar oleh salah satu dari empat pesaing lainnya. Terutama Argentina dan Uruguay yang masih harus saling berhadapan pada 31 Agustus mendatang. Karena kedua tim itu tidak mungkin sama-sama meraih poin maksimal (12) di empat pertandingan tersisa. Apapun hasil pertandingan antara Uruguay dan Argentina, posisi finis terburuk untuk Brasil adalah peringkat empat. Itu berarti mereka berhak lolos ke putaran final di Rusia tahun depan.
Menanggapi lolosnya Brasil lebih dulu dibanding tim lain, Tite lebih meminta agar publik menatap ke depan, bukannya melihat hasil-hasil buruk sebelumnya. Ia menolak pencapaian Neymar Jr dkk dibandingkan dengan masa kepemimpinan Dunga.
Itu karena tuntutan tinggi belum benar-benar sirna dari pundak pemain Brasil. Sebab, pertarungan sebenarnya belum dimulai.
Apalagi, Brasil sudah terlalu lama tak meraih gelar juara di turnamen bergengsi. Yakni, sejak mereka menjadi juara Piala Dunia 2002 Jepang dan Korea. Pada gelaran 2006 Selecao tersingkir di babak perempatfinal, kemudian dikalahkan Jerman 1-7 di babak semifinal yang tragisnya dituai di hadapan publik sendiri.
Namun setidaknya bersama Tite, Brasil meraih tiket dengan cara yang sangat meyakinkan. Mereka selalu menang dalam sembilan pertandingan yang dijalani sejak Tite didapuk menggantikan Dunga pada Juni 2016.
"Pertama saya memahami pertanyaan kalian, tapi saya tak bisa membandingkan dengan situasi-situasi sebelumnya," kata Tite seperti dikutip Soccerway.
"Pada tahap dan momen ini persaingan grup sangat sengit. Sepakbola adalah tentang melakukan serangkaian langkah penting. Jika tim mampu tumbuh dan melakukan konsolidasi, ayolah biarkan mereka terus meningkat. Saya akan memonitor setiap langkah biar makin solid ke depannya.
"Setiap pertandingan, setiap sesi latihan, kami akan membangun konsolidasi dan evplusi tim," imbuh dia. (apw/gdc)
Sumber: