BPBD Sebut Fenomena Equinox Penyebab Cuaca Panas

BPBD Sebut Fenomena Equinox Penyebab Cuaca Panas

Febby Rizki Pratama Kepala Pelaksana BPBD Lebak.-Ahmad Fadilah/tangerangekspres-

TANGERANGEKSPRES.ID - Kepala Pelaksana  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan cuaca panas terik menyengat sampai menyentuh 34 derajat celcius dalam beberapa hari terakhir akibat dari adanya fenomena Equinox yang merupakan salah satu fenomena astronomi, dimana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun.

“Jadi cuaca yang terik saat ini dikarenakan terjadinya fenomena Equinox. Sehingga teriknya matahari beda dari biasanya,” kata Febby, kepada Tangerang Ekspres, Selasa (26/3/2024).

Menurut Febby, dampak fenomena Equinox adalah matahari terbit dan terbenam lebih cepat sehingga menyebabkan waktu siang dan malam yang kurang lebih sama bedanya waktu siang lebih lama sekitar delapan menit. Fenomena Equinox itu kata Febby, juga berdampak kepada terganggunya transmisi sinyal satelit yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas koneksi internet.

"Waktu siang lebih lama sekitar delapan menit. Selain itu akibat fenomena Equinox, dapat menyebabkan gangguan transmisi internet,” ujar Febby.

Fenomena Equinox juga kata Febby, tidak seperti Heat Wave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama. Sehingga panas Equinox hanya terjadi pada pagi dan siang hari saja.

Fenemona panas yang diakibatkan oleh Equinox di Indonesia kata Febby, berdampak kepada wilayah digaris lintang 0 derajat dengan intensitas sinar matahari akan terasa paling maksimal. Namun tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, rata rata suhu maksimal yang ditimbulkan berada pada rentang 32 sampai dengan 36 derajat celcius.

“Equinox beda dengan Heat wave di afrika. Karena suhu udaranya meningkat hanya sekitar 32 sampai dengan 36 derajat celcius,” tutur Febby.

Fenomena Equinox yang saat ini terjadi malah menjadi kesenangan tersendiri bagi warga. Karena cuaca cerah menjadi momen yang pas untuk melakukan ngabuburit atau waktu menunggu buka puasa dengan berbagai kegiatan diluar ruangan, seperti di alun alun kota Rangkasbitung, warga banyak yang menggelar tikar hanya untuk bercanda dengan teman teman atau keluarganya.

 

”Ngabuburit nya jadi asyik, karena cuaca terang. Jadi fenomena equinox ini sangat pas datangnya bertepatan dengan bulan suci ramadan,” ucap Arafat, warga Kecamatan Rangkasbitung.(*)

 

 

 

Sumber: