Kasus DBD di Lebak Meningkat, Hingga Pebruari 610 Kasus

Kasus DBD di Lebak Meningkat, Hingga Pebruari 610 Kasus

Plt kepala Dinas Kesehatan Lebak Budhi Mulyanto.-Ahmad Fadilah/tangerangekspres.id-

TANGERANGEKSPRES.ID - Kasus Demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak tahun 2024 dilaporkan meningkat cukup tinggi. Hingga pertengahan Februari tercatat mencapai 610 kasus yang disebabkan oleh virus dengue. Kasus DBD tersebut tersebar di 43 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di 28 kecamatan, Kabupaten Lebak.

“Jika melihat periode yang sama pada tahun 2023, jumlah kasus mengalami peningkatan di tahun ini. Rata-rata pada tahun lalu kasus tercatat di angka 30 kasus per bulan,” kata Budhi Mulyanto, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, Sabtu (24/2/2024).

Menurut Budhi, meningkatnya kasus DBD, karena laporan dari setiap puskesmas dan ditambah masyarakat yang mudah mendapat akses pelayanan pemeriksaan kesehatan.

“Akses pemeriksaan kesehatan yang lebih mudah dapat meningkatkan cakupan kasus. Mungkin kalau dulu tidak terdiagnosis sekarang terdiagnosis, sehingga penemuan kasusnya menjadi lebih banyak,” ujar Budhi.

Lanjut Budhi, melonjaknya kasus DBD juga bisa disebabkan sedang terjadi peningkatan populasi nyamuk yang saat ini musim hujan sedang terjadi hampir di seluruh daerah atau pada musim pancaroba.

“Kasus DBD itu rata-rata meningkat pada saat peralihan musim. Perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti berada di air bersih, biasanya di tempat-tempat penampungan air," paparnya 

Dikatakan dia, saat musim hujan biasanya banyak tempat yang bisa menjadi tampungan air tidak berhubungan langsung dengan tanah, seperti kaleng kosong dan lain-lain yang bisa berpotensi nyamuk bertelur di situ.

"Untuk itu pencegahannya dengan hidup sehat menjaga lingkungan agar tetap bersih, jika terdapat genangan air yang mengakibatkan berkembang biang nyamuk segera bersihkan," tutur Budhi.

Iwan Setiawan, Warga Rangkasbitung Barat yang keluarganya terserang virus DBD membenarkan jika lingkungan sekitar dapat mempengaruhi kesehatan, karena dia dan keluarganya sudah mencoba menerapkan pola hidup sehat di keluarganya. Namun, jika lingkungan tidak mendukung sama saja atau sia-sia.

"Iya kami di rumah sudah menerapkan pola hidup sehat, tapi kita juga harus peduli terhadap lingkungan sekitar. Karena jika lingkungan kotor kita juga kena imbasnya," ucapnya.(*)

Sumber: