PDIP Siap Berkoalisi dengan Golkar
JAKARTA-PDI Perjuangan membuka pintu untuk Golkar dalam rangka berkoalisi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat. Opsinya bisa saja calon gubernur dari Golkar, sedangkan calon wakil gubernurnya dari PDIP. Bahkan, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sudah meminta bakal calon gubernur (cagub) dari Golkar, Dedi Mulyadi untuk menjalin komunikasi intensif dengan kader-kader partai berlambang kepala banteng itu di Jabar. Hasto mengungkapkan hal itu usai bertemu Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8). "Tadi kami melakukan pertemuan juga dengan Pak Idrus, Sekjen Golkar, terkait pembahasan Pilgub Jawa Barat. Proses komunikasi politik kami mulai dan kami sarankan kepada Pak Dedi juga untuk melakukan silaturahmi kepada PDIP Jawa Barat," ujar Hasto. Menurut Hasto, PDIP di Jabar sebenarnya memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon gubernur tanpa berkoalisi. Sebab, raihan suara PDIP di Pemilu Legislatif 2014 ataupun kepemilikan kursinya di DPRD Jabar sudah mencukupi untuk mengusung pasangan calon sendiri. Namun, kata Hasto, partainya tetap mempertimbangkan untuk menggandeng Partai Golkar dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Sebab, koalisi itu juga demi kepentingan rakyat Jabar. "Ini kan pemilunya rakyat, tentu saja kami harus memperhatikan betul aspirasi masyarakat Jabar terhadap calon-calon pemimpinnya. Sehingga kerja sama itu dibutuhkan," imbuhnya. Meski begitu, PDIP belum memastikan siapa yang akan mendampingi Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat. Proses diskusi di internal partai masih berlangsung hingga saat ini. Sementara Hasto memastikan partainya akan mengusung kader terbaik. Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Ade Barkah Surachman membantah kabar partainya menyiapkan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi sebagai calon wakil gubernur di Pilgub Jabar. Wakil Ketua DPRD Jawa Barat tersebut menjelaskan, Golkar Jawa Barat memiliki jumlah kursi di fraksi DPRD sebanyak 17 kursi. Situasi ini sudah seharusnya menjadi posisi tawar yang besar bagi Dedi Mulyadi. Tak sekadar cawagub, tapi cagub. "Kami tidak terpikirkan untuk menganggap saudara Ketua (Dedi Mulyadi) itu menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat. Kursi kami di DPRD ada 17," kata Ade seperti dikutip dari Pasundan Ekspress. Menurut Ade, alasan lain yang patut dipertimbangkan baik oleh elite politik di Jawa Barat maupun nasional, adalah pengalaman memimpin yang dimiliki oleh Dedi Mulyadi. Sebagai Bupati, Dedi, tegas Ade, sudah berhasil melakukan akselerasi pembangunan selama hampir sepuluh tahun terakhir. "Kang Dedi punya pengalaman memimpin selama dua periode, ini modal berharga yang tidak dimiliki oleh calon kandidat lain. Beliau kepala daerah senior, karakternya juga visioner," kata Ade. Dia menambahkan, elektabilitas yang dimilik Dedi sebagai ketua partai di Jawa Barat cukup tinggi. "Artinya Kang Dedi ini pekerja keras," tandas Ade. (jpnn)
Sumber: