Gugus 83 Kecamatan Teluknaga Gelar Workshop e-kinerja Berbasis PMM

Gugus 83 Kecamatan Teluknaga Gelar Workshop e-kinerja Berbasis PMM

Guru yang ada di wilayah Gugus 83 Kecamatan Teluknaga mengikuti workshop dan sosialisasi e-kinerja berbasis PMM di SDN Kampung Melayu II, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Sabtu (20/1/2024).-Randy Yastiawan -

TANGERANGEKSPRES.ID - Dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam menggapai perkembangan teknologi di Kurikulum Merdeka, gugus 83 Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang menggelar workshop dan sosialisasi e-kinerja berbasis Platform Merdeka Mengajar (PMM).

 

Kegiatan tersebut diikuti oleh 13 sekolah dari gugus 83. Kegiatan tersebut digelar secara bertahap, kelas rendah, dan kelas tinggi dengan tujuan agar guru yang ada di wilayah gugus 83 Kecamatan Teluknaga bisa mengikuti perkembangan teknologi yang saat ini terus berkembang.

 

Ketua K3S Kecamatan Teluknaga, Hadi Mulyadi mengatakan, workshop dan sosialisasi tersebut digelar untuk bisa meningkatkan mutu mengajar para guru, agar guru yang ada bisa mengikuti perkembangan teknologi yang saat ini ada. Karena, ke depannya akan terus bertambah mengenai belajar berbasis PMM.

 

"Dengan adanya workshop ini, diharapkan para guru bisa meng-upgrade kemampuan merek dalam mengajar. Karena dalam PMM, ada berbasis teknologi yang harus bisa dikuasai oleh para guru khususnya di gugus 83 Kecamatan Teluknaga ini,"ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Sabtu (20/1/2024).

 

Hadi menambahkan, perkembangan teknologi saat ini terus ada yang baru, apalagi banyak siswa yang lebih tahu tentang perkembangan teknologi. Jadi, jangan sampai guru yang ada tertinggal dalam perkembangan teknologi yang saat ini ada.

 

"Kalau kita lihat, banyak siswa yang lebih paham tentang perkembangan teknologi yang saat ini terus berkembang. Jadi, para guru jangan sampai tertinggal dan harus bisa menyesuaikan dan mengimplementasikan sistem berbasis teknologi yang terus menerus berkembang dalam kurikulum merdeka,"paparnya.

 

Ia menjelaskan, dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan para guru siap dalam menghadapi belajar mengajar dengan sistem teknologi, saat ini yang sudah dilakukan dengan cara hybrid. Hal tersebut dilakukan untuk bisa mengimbangi, yang artinya setengah menggunakan sistem teknologi dan setengahnya masih menggunakan sistem manual.

 

"Kita sejauh ini belum semua menggunakan sistem teknologi, baru menggunakan sistem hybrid. Jadi, secara bertahap kita akan siap menghadapi dengan sistem teknologi. Maka itu, workshop ini kita lakukan agar para guru siap dalam menghadapi sistem pendidikan dengan teknologi yang canggih atau menggunakan aplikasi atau sistem teknologi yang saat ini terus berkembang,"tuturnya. (*)

Sumber: