Dinkes Tangerang Selatan Peringati HKN ke-59

Dinkes Tangerang Selatan Peringati HKN ke-59

SERPONG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Pemkot Tangsel Peringatan Hari Kesehatan (HKN) ke-59 tingkat Kota Tangsel. Peringatan HKN dilaksanakan di halaman kantor Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Rabu, 15 November 2023. Tema HKN tahun ini adalah Transformasi kesehatan untuk Indonesia maju. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel Indra Gunawan mengatakan, tema HKN ke-59 tahun ini adalah Transformasi kesehatan untuk Indonesia maju. "Tema ini bertujuan meninkatkan dan mendorong masyarakat untuk hidup lebih sehat agar bisa lebih produktif sehingga dapat menggerakan roda perekonomian yang akan menjadikan Indonesia lebih maju," ujarnya, Rabu, 15 November 2023. Indra menambahkan, peserta dan tamu undangan ada sekitar 1.000 dari akademisi, tenaga kesehatan, instansi lemerintah, mitra swasta, masyarakat dan organisasi profesi kesehatan. "Kita berharap layanan kesehatan di Tangsel terus meningkat," jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, transformasi kesehatan merupakan ujung tombak sebagian perjuangan kesehatan karena itu adalah upaya dalam rangka menyongsong Indonesia emas 2045. "Transformasi kesehatan ada 6 transformasi, yakni transformasi di bidang layanan primer, transformasi di bidang layanan skunder, transformasi ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknoligi kesehatan," ujarnya. Allin menambahkan, wilayahnya sudah sangat siap untuk menjalankan transformasi tersebut didukung oleh para kader, nakes dan semua yang hadir, termasuk oleh masyarakat. Untuk transformasi primer ia mengaku sudah sangat siap. Saat ini paradigma masyakarat berubah, dari paradigma sakit berubah menjadi paradigma sehat, dari mengobati berubah menjadi mencegah. "Kita punya 35 puskesmas, punya sekitar 6.000 kader kesehatan, tenaga kesehatan jumlahnya ribuan, posyandu ada 829, petugas ngider sehat ada 108 orang dengan 72 motor. Jadi rasanya akan sangat siap kita melaksanakan transfromasi pelayanan primer," jelasnya. Menurutnya, untuk stransformasi pelayanan skunder Allin mengaku bagaimana pihaknya bisa menciptakan akses pelayanan rujukan yang baik dan dekat. Saat ini di Kota Tangsel terdapat 29 rumah sakit swasta 29 dan 3 RSU Tangsel dengan berbagai inofasinya. "RSU Tangsel dengan pelayanan TBC, RSU Serpong Utara dengan pelayanan rujukan balita stunting, beberapa rumah sakit swasta seperti Hermina fokus pada layanan trauma center dan lainnya," ungkapnya. Wanita berkerudung ini mengaku yakin dengan transformasi pelayanan skunder Kota Tangsel pasti juga akan sangat bisa mencapai Indonesia Unggul 2045. Untuk transformasi teknoligi kesehatan adalah bagaiamana mengupayakan alat kesehatan dan obat-obatan. "Termasuk bahan medis habis pakai (BMHP) kita menggunakan produk dalam negeri. Untuk Dinkes dari target penggunaan TKDN itu sudah diangka 52,9 persen dari target 40 persen," terangnya. Selanjutnya, transformasi pembiayaan kesehatan. Yakni bagaimana pembiayaan kesehatan dapat dilaksanakan efektif, efisien dan stransparan. "Kita sudah berada di UHC, masyarakat yang ber KTP Tangsel dari mulai lahir sampai lansia semua terjamin kesehatannya dengan UHC," ungkapnya. Kemudian, transformasi SDM kesehatan. Allin mengakubpihaknya memiliki ribuan nakes yang terus ditingkatkan kompetensi dan kecukupannya juga terus ditingkatkan. "Transformasi teknologi informasi, ini bagaiamana aplikasi-aplikasi yang ada sedang di develop oleh Kemenkes, sehingga nanti nakes hanya menggunakan satu mode atau satu aplikasi satu sehat," katanya. Allin mengaku, keenam pilar tersebut tidak bisa dilaksanakan tanpa adanya transformasi budaya kerja. Budaya kerja bisa diimplementasikan dengan menanamkan nilai-nilai ASN beraklak, sehingga akan tercipta birokrasi yang transfaran, lincah dan profesional. Momen HKN adalah momen kita untuk mengevaluasi diri, merefleksikan diri dan momen untuk bersyukur atas semua pencapaian yang sudah diraih Kota Tangsel dan khususnya dibidang kesehatan. Berkat kolaborasi semua sektor, kewilayahan, stake holter terkait, perangkat derah bahwa capaian yang telah dicapai dibidang kesehatan. "Pertama kita sudah mencapai UHC, capaian angka imunisasi bagi balita dini. Di Banten Tangsel paling tinggi, tahun ini kita dapat publik servis terbaik di Banten. Kita juga dapat penghargaan kinerja terbaik sistem kewaspadaan dini dalam merespon terhadap bencana kesehatan," tuturnya. Yang tidak kalah penting adalah untuk menjaga mutu pelayanan kesehatan, Dinkes juga terus melakukan akreditasi fasilitas kesehatan. "Dari 35 puskesmas yang ada, 31 sudah melaksanakan akreditasi puskesmas. Hasilnya 11 puskesmas paripurna, sisanya utama dan 4 puskesmas sekarang sedang proses akreditasi," tuturnya. Ditempat yang sama, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, beberapa indikator di bidang kesehatan antara lain angka harapan hidup yang terus meningkat dari 72 kita menuju 73 tahun, angka stunting terus menurun dari 19,9 persen ke angka 9 persen tahun ini. "Angka gizi buruk, angka kematian ibu melahirkan dan lainnya. Sehingga urusan kesehatan ini kebutuhan yang sangat mendasar bagi kita," ujarnya. Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, hadirnya pusat layanan PSC 119, 2 RSU dan ngider sehat menandakan pihaknya serius menggarap urusan kesehatan. "29 rumah sakit swasta dan ditambah klinik yangada akan mendorong Tangsel kedepan akan menjadi kota pelayanan kesehatan tingkat nasional," tambahnya. Pak Ben mengaku dua swasta kita dorong untuk meningkatkan kualitas pelayanan. "Yang kita bangun adalah ekosistem pelayanan kesehatan. Kita juga tambah 11 sepeda motor untuk petugas ngider sehat. PSC 119 akan didorong jadi UPT supaya bisa melakukan layanan lebih baik lagi," tutupnya. (*) Reporter : Tri Budi Editor : Andy

Sumber: