Anak SDN di Barcode Silet Hanya Ikutan Trend Tiktok
SERANG,TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Lima anak Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Kecamatan Kragilan, yang tangannya di barcode dengan silet ternyata hanya ikut-ikutan trend tiktok. Hal itu terungkap, setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, melakukan kunjungan atau visitasi ke rumah orang tua anak SDN tersebut. Sekretaris Dindikbud Kabupaten Serang Aat Supriyadi mengatakan, permasalahan ini telah selesai ditangani setelah pihaknya melakukan kunjungan ke rumah orang tua anak SDN tersebut. "Sudah selesai, kami telah mengunjungi rumah mereka dan berbicara dengan orang tua dari anak tersebut," katanya, Kamis 9 November 2023. Dari hasil kunjungan, kata Aat, mereka melakukan kegiatan aneh itu bukan untuk memberikan informasi bahwa dirinya tidak dalam kondisi baik. Melainkan, hanya mengikuti trend yang ada di Tiktok. "Hanya ada lima anak SDN, mereka ini pyur mengikuti trend tiktok tidak ada indikasi lain, terdapat lima anak SDN di wilayah Kragilan," ujarnya. Dikatakan Aat, lima anak SDN ini dipastikan tidak tergabung dalam komunitas aneh atau apapun, hanya sebatas mengikuti trend tiktok saja. "Hanya lima anak saja, tidak ada yang lain dan mereka hanya ikutan trend tiktok saja tidak tergabung dalam komunitas apapun," ucapnya. Dikatakan Aat, kelima anak tersebut telah diberikan pembinaan, namun untuk pengawasan harus dilakukan bersama-sama supaya anak yang ikutan trend aneh di tiktok tidak bertambah. Terlebih, peran orang tua sangat penting dalam mengawasi tingkah laku anaknya, karena kalau di sekolah sifatnya hanya 25 persen sisanya 75 persen pendidikan di keluarganya. "Kalau di sekolah pengawasannya terbatas, palingan hanya dari pagi sampai siang hari, selebihnya mereka di rumah. Oleh karena itu pengawasan dari orang harus lebih intens," tuturnya. Terlebih dalam penggunaan gadget atau handphone pada anak, tentunya perlu ada pengawasan ketat dari orang tua ketika di rumah. Karena, kalau sudah di sekolah itu anak tidak diperkenankan membawa handphone. "Penggunaan handphone ini harus diawasi, karena khawatir disalahgunakan oleh anak, maka perlu peran orang tua. Kalau di sekolah anak di larang bawa handphone," katanya. (*) Reporter : Agung Gumelar Editor : E. Sahroni
Sumber: